Senin, 20 Maret 2017

MAKALAH KONSOLIDASI


MAKALAH LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERUSAHAAN
JURUSAN AKUNTANSI (SEMESTER V)

http://sarjana.co.id/wp-content/uploads/2016/02/STIEI-MALANG_LOGO.jpg


ANA MARIAH       14140012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Akuntansi & Akuntansi Kelanjutan 2.
Dalam penyusunan makalah ini, saya banyak mendapatkan bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak. Sehingga saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat beberapa kekurangan, karena terbatasnya kemampuan yang saya miliki.
Untuk itu dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk saya khususnya dan para pembaca umumnya. Untuk itu saya mengaharpkan saran dan kritikan agar saya dapat memperbaikinya, serta untuk bahan acuan dalam penyusunan makalah selanjutnya.


Malang, 08 Januari 2017
         


                                      Ana Mariah


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………..       2
DAFTAR ISI………………………………………………………       3

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang…………………………………………………..   5
1.2  Rumusan Masalah……………………………………………….   6
1.3  Tujan…………………………………………………………….    6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Laporan Keuangan Konsolidasi…………………..…             8
2.2  Tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi………………..………. 8

BAB II PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Laporan Konsolidasi………………………...………  10
3.2 Kegunaan Laporan Keuangan Konsolidasi……………………..  15
3.3 Keterbatasan Laporan Keuangan Konsolidasi...……………..   17
3.4 Tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi………..……………….. 18
3.5 Laporan Keuangan Konsolidasi yang sesuai dengan PSAK &
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)...………… 18
3.6 Penerapan PSAK No.4 serta Relevasi PSAK NO.15 & 22
dalam Penyusunan Laporan Keuangan Konsolida…………….. 20
3.7 Konsep & Standar Laporan Keuangan Konsolidas……………... 36
3.8 Pooling of Interest & Purchase………………………………….    38
3.9 Prosedur Konsolidasi…………………………………………....    39
3.10 Pelaksanaan Penggabungan Usaha Melalui Akuisi Saham…….             41
3.11 Prosedur Penyusunan Laporan Konsolidasi...………………….             43
3.12 Laporan Laba Rugi Konsolidasi………………………..…...    45
3.13 Neraca Konsolidasi Pada Tanggal Akuisi……………………... 47
3.14 Neraca Konsolidasi Setelah Akuisi…………………………....   53
3.15 Alokasi Kelebihan Pada Aktiva Bersih Yang Dapat di
Identifikasi & Goodwill………………………………...……...    56
3.16 Alokasi Harga Beli pada Total Nilai Wajar Perusahaan Anak....             65
3.17 Penyatuan Kepemilikan Perusahaan Anak…………………...... 68
3.18 Laporan Arus Kas Konsolidasi………………………………...   71
3.19 Pengungkapan Dalam Laporan Keuangan Konsolidasi……...... 72

BAB IV PENUTUP
4.1  Kesimpulan……………………………………………………..    74
4.2  Saran………………………………….………………………..      76

DAFTAR PUSTAKA……………………….………………………………      77


BAB I
PENDAHULUAN

1.1     LATAR BELAKANG
Dalam perkembangan ekonomi saat ini, banyak perusahaan yang melakukan penggabungan perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan keuntungan mereka. Penggabungan ini dapat berbentuk merger yang mengekor pada perusahaan pembeli, konsolidasi yang mendirikan perusahaan baru, atau akuisisi saham, yaitu perusahaan yang bergabung tapi masih melakukan operasi masing-masing.
Jika perusahaan bergabung dalam bentuk merger atau konsolidasi, maka pencatatan akuntansinya akan lebih mudah dibandingkan dengan akuisisi saham, yaitu hanya memindahkan semua akun aktiva bersih ke perusahaan yang masih berdiri atau perusahaan yang didirikan, kemudian perusahaan lainnya yang bergabung dibubarkan. Kondisi berbeda terjadi bila perusahaan-perusahaan yang bergabung ini masih menjalankan operasinya masing-masing. Yang terjadi adalah akan muncul akun resiprokal pada masing-masing perusahaan yang bergabung ini. Untuk itulah dibuat laporan keuangan konsolidasi.
Walaupun disebut laporan keuangan konsolidasi, bukan berarti laporan ini digunakan untuk penggabungan usaha bentuk konsolidasi. Dalam praktiknya, laporan ini biasa digunakan untuk perusahaan induk dan perusahaan anak. Lebih lengkapnya, laporan konsolidasi adalah model laporan keuangan untuk menunjukkan pengaruh ekonomi dari penggabungan dua atau lebih perusahaan yang didasarkan atas pemilikan dan pengendalian bersama meskipun peleburan secara hukum tidak dilakukan. Dalam penyusunan neraca gabungan untuk kantor pusat dan cabang saldo aktiva dan kewajiban masing-masing cabang digabungkan dengan saldo yang sama pada kantor pusat.

1.2     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang pembuatan ma
kalah yang telah dituliskan diatas, maka bisa diintisarikan rumusan masalah dari penulisan makalah ini yang nantinya menjadi pokok bahasan, yaitu:
1.      Apa pengertian dari laporan keuangan konsolidasi?
2.      Apa kegunaan laporan keuangan konsolidasi?
3.      Apa keterbatasan yang ada pada pelaporan keuangan konsolidasi?
4.      Bagaimana konsep dan standar dari pelaporan keuangan konsolidasi ini?
5.      Bagaimana perhitungan laporan konsolidasi jika penguasaaan anak perusahaan 100% atau kurang dari 100% ?
1.3   TUJUAN PEMBAHASAN
Setelah pokok bahasan dari makalah ini terjawab, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui definisi dari keuangan konsolidasi
2.      Untuk mengetahui manfaat dari dibuatnya laporan keuangan konsolidasi
3.      Untuk mengetahui keterbatasan-keterbatasan yang ada pada laporan keuangan konsolidasi
4.      Untuk mengetahui konsep dan standar dari laporan keuangan konsolidasi
5.      Untuk mengetahui perhitungan laporan keuangan konsolidasi baik yang kepemilikan 100% maupun kurang dari 100%

   BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1    PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Laporan keuangan konsolidasi adalah laporan keuangan gabungan antara pemilikan perusahaan induk atas perusahaan anak atau cabangnya dalam  satu  satuan ekonomi . Laporan  keuangan konsolidasi menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi untuk perusahaan induk (entitas pengendali) dan satu atau lebih baik anak cabnag atau cabang perusahaan (entitas yang di kendalikan), seolah-olah entitas-entitas individual tersebut merupakan satu entitas atau satu perushaan. Laporan  keuangan konsolidasi diperlukan apabila salah satu perusahaan yang bergabung memiliki control terhadap perusahaan lain.

2.2  TUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Hal ini diungkapkan oleh Beams (2006) sebagai berikut :
The opening paragraph of ARB No.51, “Consolidated Financila Statement”.States that :
The purpose of consolidated statement is to present, primarily for the benefit of stockholders and creditors of the parent company, the result of operation and the financial position of a parent company and its subsidiaries essentially as if the group were a sigle company with one or more branches or divisions”
Menurut pengertian diatas tujuan dari laporan  laba rugi konsolidasi adalah  untuk menyajikan laporan, terutama untuk kepentingan pemegang saham dan  kreditur  dari perusahan induk, hasil operasi dan posisi keuangan perusahan induk dan anak perusahaan pada dasarnya seolah-olah  kelompok  itu satu  perusahaan dengan satu atau lebi h cabang atau divisi. Tujuan laporan keuangan  konsolidasi disusun agar dapat memberikan  gambaran yang obyektif dan sesuai  atas  keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu perusahaan (economy entity) yang terdiri atas sejumlah perusahaan yangberhubungan istimewa,dimana laporan konsolidasi keuangan diharapkan  tidak boleh  menyesatkan pihak –pihak yang berkepentingan dan harus di dasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi juga.
Laporan keuangan konsolidasi yang di buat diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang total sumber daya perusahaan hasil gabungan di bawah kendali induk perusahaan, kepada para pemegang saham, kreditor dan penyedia dana lainnya dan juga dapat memberikabngambaran yang jelas tentang totalsumber daya perusahaan hasil gabungan di bawah kendali induk perusahaan, kepada para pemegang saham, kreditor dan penyedia danalainnya. Laporan  keuangan  konsoidasi diharuskan dibuat satu perusahaan memiliki mayoritas saham beredar dari perusahaan lain

   BAB III
     PEMBAHASAN

3.1     PENGERTIAN LAPORAN KONSOLIDASI
Laporan Konsolidasi adalah model laporan keuangan untuk menunjukkan pengaruh ekonomi dari penggabungan dua atau lebih perusahaan yang didasarkan atas pemilikan dan pengendalian bersama meskipun peleburan secara hukum tidak dilakukan. Masing-masing entitas tetap beroparasi secara terpisah dan independen serta membuat laporan keuangan individu.Akan tetapi, entitas-entitas tersebut berada dalam satu pengendalian yang dilakukan oleh pihak yang bergabung.Entitas pengendali disebut dengan entitas induk dan entitas yang dikendalikan disebut dengan entitas anak. Konsolidasi diharuskan jika suatu perusahaan memiliki mayoritas saham beredar dari perusahaan lain.Dalam penyusunan neraca gabungan untuk kantor pusat dan cabang saldo aktiva dan kewajiban masing-masing cabang digabungkan dengan saldo yang sama pada kantor pusat.
Karena entitas-entitas yang bergabung dalam pengendalian tetap beroprasi secara individu, Standar Akuntansi Keuangan (SAK) mensyaratkan disusunnya suatu laporan keuangan gabungan, yang dalam istilah akuntansi disebut laporan keuangan konsolidasi.PSAK 4 revisi 2009 memberi istilah Laporan Keuangan Konsolidasi sebagai lampiran keuangan suatu kelompok usaha yang disajikan seperti suatu entitas ekonomi tunggal.Laporan keuangan konsolidasi wajib disusun oleh entitas induk atau pengendali tertinggi dalam suatu kelompok usaha.
Laporan keuangan konsolidasi  di Indonesia mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 4 revisi 2009, tentang Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri. PSAK 4 ini diadopsi dari Standar Akuntansi Internasional (IAS) 27 tahun 2009, yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada tanggal 22 Desember 2009.PSAK 4 yang terbit 22 Desember 2009 ini sebagai revisi dari PSAK 4 tanggal 7 September 1994.
Secara hukum, entitas induk dan entitas anak adalah entitas-entitas yang berbeda, bahkan undang-undang anti trust mensyaratkan arm’s length transaction diantara entitas yang berafiliasi. Dengan persyaratan ini, entitas induk tidak diperkenankan membedakan harga jual atau pembelian  produk terhadap entitas anak dan entitas lain yang tidak berafiliasi.
Pembelian saham dapat dalam bentuk kas, pertukaran aktiva lain atau melalui surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan sendiri dan dicatat sebesar harga perolehannya (at cost). Bila melalui pertukaran surat berharga, maka dicatat nilai wajar dari surat berharga tersebut dan setiap terjadi selisih antara nilai nominal dan nilai jual maka dicatat sebagai premium atau diskonto (agio dan disagio) atau paid in capital.

SIFAT PENGGABUNGAN USAHA
  1. Horizontal integration
Adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dalam lini usaha atau pasar yang sama, misalnya perusahaan consumer product bergabung dengan perusahaan consumer product juga.
  1. Vertical integration
Adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan dengan operasi yang berbeda, secara berturut-turut, tahapan produksi dan atau distribusi yang sama, misalnya Merck & Co salah satu produsen obat terbesar, mengakuisisi Medco Containment Services, Inc, distributor obat-obatan dokter. Penggabungan usaha secara integrasi vertikal ini diharapkan dapat mengurangi biaya pengiriman obat-obatan ke pasar
  1. Conglomeration
Adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dengan produk dan atau jasa yang tidak saling berhubungan dan bermacam-macam. Suatu perusahaan melakan diversifikasi untuk mengurangi risiko yang ada pada lini usaha tertentu, atau untuk mengimbangi perubahan penghasilan, seperti kegunaan akuisisi pada perusahaan manufaktur.

ALASAN-ALASAN PENGGABUNGAN USAHA
Jika perluasan adalah sasaran utama dari perusahaan, mengapa usaha diperluas melalui penggabungan dan bukan dengan melakukan konstruksi fasilitas-fasilitas baru? Beberapa alasan yang mungkin untuk memilih penggabungan usaha sebagai alat perluasan adalah:
1)      Manfaat Biaya (Cost Adventage).
Seringkali lebih murah bagi perusahaan untuk memperoleh fasilitas yang dibutuhkan melalui pengembangan. Hal ini benar, terutama pada periode inflasi.
2)      Risiko Lebih Rendah (Lower Risk).
Membeli lini produk dan pasar yang telah didirikan biasanya lebih kecil risikonya dibandingkan dengan mengembangkan produk baru dan pasarnya. Penggabungan usaha kurang berisiko terutama ketika tujuannya adalah diversifikasi.
3)      Penundaan Operasi Pengurangan (Fewer Operating Delays).
Fasilitas-fasilitas pabrik yang diperoleh melalui penggabungan usaha dapat diharapkan untuk segera beroperasi dan memenuhi peraturan yang berhubungan dengan lingkungan dan peraturan pemerintah yang lainnya.
4)      Mencegah Pengambilalihan (Avoidance of Takeovers).
Beberapa perusahaan bergabung untuk mencegah pengakuisisian diantara mereka. Karena perusahaan-perusahaan yang lebih kecil cenderung lebih mudah diserang untuk diambilalih, beberapa di antara mereka memakai strategi pembeli yang agresif sebagai pertahanan terbaik melawan usaha pengambilalihan oleh perusahaan lain. Perusahaan-perusahaan dengan rasio hutang-terhadap ekuitas yang tinggi biasanya bukan merupakan calon pengambilalih yang menarik. Dalam industri perbankan, contohnya, bank-bank yang independent mengakuisisi bank-bank tetangganya untuk memperluas pangsa pasar (market share) dan berkembang menjadi bank regional. Bank menggunakan penggabungan sebagai suatu cara untuk mencegah pengambilalihan oleh bank asing.
5)      Akuisisi Harta Tidak Berwujud (Acquisition of Intangible Assets).
Penggabungan usaha melibatkan penggabungan sumber daya tidak berwujud maupun berwujud.

BENTUK PENGGABUNGAN USAHA
Adapun bentuk-bentuk penggabungan usaha menurut Arifin S (2002 : 240-241) dapat dibedakan ke dalam beberapa golongan, antara lain sebagai berikut :
1)      Ditinjau dari bentuk penggabungannya, terdapat tiga bentuk penggabungan usaha sebagai berikut :
Ø  Penggabungan horisontal, yaitu penggabungan perusahaan-perusahaan yang sejenis yang menjadi satu perusahaan yang lebih besar. Pada umumnya dasar dibentuknya penggabungan usaha ini adalah untuk menghindari adanya persaingan diantara perusahaan yang sejenis dan meningkatkan efisiensi diantara perusahaan-perusahaan yang bersangkutan tersebut.
Ø Penggabungan vertikal, yaitu penggabungan perusahaan yang sebelumnya, keduanya mempunyai hubungan yang saling menguntungkan, misalnya suatu perusahaan lain yang kemudian pemasok (supplier) bahan baku perusahaan lain yang kemudian bergabung agar dapat terjaga adanya kepastian bahan baku dan kontinuitas produksi.
Ø  Penggabungan konglomerat, yaitu merupakan kombinasi dari penggabungan horisontal dan vertikal. Penggabungan konglomerat ini merupakan gabungan dari perusahaan-perusahaan yang memiliki usaha yang berlainan misalnya perusahaan angkutan bergabung dengan perusahaan jasa hotel dan perusahaan makanan (catering).
2) Sedangkan dari segi hukumnya, penggabungan usaha dibagi menjadi :
Ø  Merger, yaitu penggabungan usaha dengan cara satu perusahaan membeli perusahaan lain yang kemudian perusahaan yang dibelinya tersebut menjadi anak perusahaannya atau dibubarkan. Perusahaan yang dibelinya sudah tidak mempunyai status hukum lagi dan yang mempunyai status hukum adalah perusahaan yang membelinya.
Ø  Konsolidasi, merupakan bentuk lain dari merger, yaitu penggabungan usaha dengan cara satu perusahaan bergabung dengan perusahaan lain membentuk satu perusahaan baru
Ø  Afiliasi, yaitu penggabungan usaha dengan cara membeli sebagian besar saham atau seluruh saham perusahaan lain untuk memperoleh hak pengendalian (controlling interest). Perusahaan yang dikuasai tersebut tidak kehilangan status hukumnya dan masih beroperasi sebagaimana perusahaan lainnya.

3.2    KEGUNAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Laporan keuangan konsolidasi terutama ditunjukan untuk kepentingan pihak-pihak yang memiliki kepentingan jangka panjang dengan induk perusahaan seperti pemegang saham, kreditur dan penyedia dana. Laporan keuangan konsolidasi seringkali merupakan satu-satunya cara untuk mendapatkan gambaran yang jelas dari total sumber daya perusahaan hasil gabungan tersebut.
Pemegang saham yang ada dan calon pemegang saham dari induk perusahaan umumnya mempunyai kepentingan paling besar atas laporan keuangan konsolidasi disbanding laporan masing-masing perusahaan secara individu karena nasib induk perusahaan dipengaruhi oleh oprasi dari anak-anak perusahaan. Ketika anak perusahaan menghasilkan laba, laba tersebut akan diakui oleh induk perusahaan. Dan sebaliknya, kerugian yang diterima oleh anak perusahaan juga akan berpengaruh kepada induk perusahaan. Dengan melihat laporan keuangan konsolidasi, pemilik dan calon pemilik lebih mampu untuk menentukan efisiensi dari manajemen dalam memanfaatkan sumber daya yang berada pada pengendaliannya.
Kreditur jangka panjang dari induk perusahaan juga memperhatikan kegunaan laporan keuangan konsolidasi karena pengaruh oprasional anak perusahaan terhadap kesehatan keseluruhan perusahaan dan masa depan induk perusahaan,relevan untuk pengambilan keputusan kreditur. Walaupun induk perusahaan dan anak perusahaan adalah entitas yang terpisah, kreditur induk perusahaan mempunyai klaim tidak langsung atas asset-aset anak perusahaan.
Manajemen induk perusahaan mempunyai kepentingan yang berkelanjutan untuk informasi terkini baik mengenai oprasi gabungan dari entitas konsolidasi dan juga mengenai perusahaan-perusahaan individual yang membentuk entitas konsolidasi.Sebagai contoh, anak perusahaan individual dapat mempunyai volatilitas tinggidalam oprasinya, setelah hasiloprasi dan neraca digabung, manager dapat mengetahui pengaruh keseluruhan aktivitas pada periode tersebut.Sebaliknya, informasi mengenai perusahaan-perusahaan individual dalam entitas konsolidasi juga dapat berguna. Contohnya, manajer dapat mengkompensasi kekurangan kas di suatu anak perusahaan dengan kelebihan kas dari anak perusahaan lain tanpa perlu melakukan pinjaman dari luar yang memerlukan biaya tambahan. Manajer induk perusahaan menaruh perhatian kepada laporan keuangan konsolidasi untuk mengevaluasi kinerja dari masing-masing entitas.
3.3     KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Walaupun laporan keuangan konsolidasi berguna, tetap harus diingat bahwa laporan keuangan konsolidasi tetap memiliki keterbatasan. Beberapa informasi akan hilang setiap kumpulan data digabungkan. Beberapa keterbatasan dari laporan keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut:
1.    Karena hasil oprasi dan posisi keuangan dari masing-masing perusahaan yang dimasukan dalam laporan keuangan konsolidasi tidak diungkapkan, maka kinerja atau posisi dari satu atau lebih perusahaan dapat disembunyikan oleh kinerja baik dari perusahaan lainnya.
2.    Tidak semua saldo laba konsolidasi tersedia untuk deviden induk perusahaan karena sebagian dapat mencerminkan bagian induk perusahaan atas laba anak perusahaan yang belum dibagikan. Begitu pula karena laporan keuangan konsolidasi termasuk asset anak perusahaan, tidak semua asset yang ditampilkan tersedia untuk pembagian deviden induk perusahaan.
3.    Karena rasio-rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi dihitung berdasarkan informasi gabungan, rasio-rasio tersebut tidak mewakili perusahaan mana pun yang dikonsolidasi, termasuk induk perusahaan.
4.    Akun-akun yang sama dari perusahaan-perusahaan berbeda yang digabungkan dalam konsolidasi, bisa jadi tidak seluruhnya dapat diperbandingkan. Sebagai contoh, panjang siklus oprasi dari perusahan-perusahaan yang berbeda dapat bervariasi, menyebabkan piutang dari panjang periode yang sama diklasifikasikan berbeda.
5.    Informasi tambahan tentang masing-masing perusahaan atau kelompok perusahaan yang termasuk dalam konsolidasi sering sekali diperlukan untuk penyajian wajar, tetapi tambahan pengungkapan tersebut dapat menyebabkan catatan atas laporan keuangan menjadi sangat banyak.
3.4       TUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tujuan PSAP 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian adalah memberikan acuan dan aturan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian pada unit-unit pemerintahan dalam rangka menyajikan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) demi meningkatkan kualitas dan kelengkapan laporan keuangan dimaksud. Yang  dimaksud dengan  laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan keuangan yang dapat memenuhi kebutuhan dan memberikan informasi sebagian besar pengguna laporan termasuk lembaga legislatif sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. Disamping itu diharapkan PSAP 11 dapat menjadi acuan akan pentingnya penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang selama ini belum dilaksanakan secara menyeluruh oleh entitas pelaporan
3.5   LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI YANG SESUAI DENGAN PSAK DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen membuat pertimbangan dan estimasi yang mempengaruhi jumlah serta pengungkapan tertentu berdasarkan evaluasi manajemen atas fakta dan keadaan yang relevan pada tanggal pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi, dan estimasi ini dapat disesuaikan lebih lanjut.
Laporan Keuangan Perusahaan dan entitas anak telah mengadopsi semua standar baru dan telah direvisi dan interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Institut Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasi dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011.
Penerapan standar-standar baru dan telah direvisi dan interpretasi telah menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak pada bidang berikut yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan berupa :
PSAK 1 (Revisi 2009), tentang Penyajian Laporan Keuangan.
Penerapan PSAK 4 (revisi 2009) mengubah akuntansi investasi entitas anak di laporan keuangan terpisah entitas induk yang disajikan sebagai informasi tambahan dari metode ekuitas ke metode biaya.
PSAK 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, Standar ini memperluas definisi pihak-pihak berelasi dan pengungkapan hubungan pihak-pihak berelasi. Standar ini juga mengharuskan pengungkapan hubungan antara entitas induk dan entitas anak terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka.
PSAK 2 (revisi 2009), tentang Laporan Arus Kas.
PSAK 3 (revisi 2010), mengenai Laporan Keuangan Interim.
PSAK 5 (revisi 2009), tentang Segmen Operasi.
PSAK 8 (revisi 2010), perihal mengenai Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
PSAK 23 (revisi 2010), tentang Pendapatan.
PSAK 25 (revisi 2009), mengenai Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan.
PSAK 48 (revisi  2009), tentang Penurunan Nilai Aset.
PSAK 57 (revisi 2009), tentang Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
ISAK 17, tentang Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai.

3.6  PENERAPAN PSAK NO.4 SERTA RELEVANSI PSAK NO. 15 DAN 22 DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
ABSTRAK
Penyuunan laporan keuangan konsolidasi diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 4. Selain PSAK No. 4, dua PSAK lain juga mengatur beberapa hal yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan konsolidasi, yaitu PSAK No. 15 tentang Akuntansi Untuk Investasi Pada Perusahaan Asosiasi dan PSAK No. 22 tentang Akuntansi Penggabungan Usaha. PSAK No.4 mendefinisikan kriteria konsolidasi sekaligus menguraikan tentang prosedur konsolidasi; PSAK No. 15 mengatur investasi yang harus dipertanggung/awabkan dengan metode ekuitas, di mana metode mi erat kaitannya dengan laporan /ceuangan konsolidasi; sedangkan PSAK No.22 mengatur perlakuan akuntansi penggabungan usa/ia yang dapat berupa suatu akuisisi atau penyatuan kepemilikan, baik yang dilakukan melalui perolehan saham maupun aktiva neto. Artikel mi menguraikan tentang penerapan ketiga PSAK tersebut dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian. Pembahasan a/can dimulai dan penggabungan usa/ia (PSAK No.22), kemudian dilanjutkan dengan akuntansi investasi metode ekuitas (PSAK No. 15), dan pembahasan tentang laporan keuangan konsolidasian (PSAK No. 4).
Kata-kata kunci . Laporan Keuangan Konsolidasi, Metode Ekuitas, Akuisisi, Penyatuan Kepemiikan.

1. AKUNTANSI PENGGABUNGAN USAHA
PSAK  No.22 mengatur perlakuan akuntansi penggabungan usaha (business combination) yang dapat berupa suatu akuisisi (acquisition) atau penyatuan kepemilikan (uniting of interest), baik yang dilakukan melalui perolehan saham maupun aktiva neto. Transaksi mi dapat dilakukan dengan membentuk suatu badan usaha baru, mengalihkan aktiva neto ke badan usaha lain atau membubarkan satu atau lebih badan usaha yang bergabung. Penggabungan usaha mi akan menimbulkan hubungan induk-anak perusahaan, bila dilakukan dalam bentuk saham. Sedangkan penggabungan usaha yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di bawah pengendalian yang sama (companies under common control) merupakan restrukturisasi atau reorganisasi, sehingga tidak tercakup dalam PSAK mi.

A.Akuisisi dan Penyatuan Kepemiikan
PSAK No.22 membedakan penggabungan usaha sebagai akuisisi dan penyatuan kepemi­li/can. Suatu akuisisi terjadi, bila salah satu perusahaan memperoleh kendali atas perusahaan lain, yang diasumsikan terjadi bila salah satu perusahaan yang bergabung mempenoleh lebih dan 50% dari hak suara pada perusahaan lain. Kendall dianggap tetap ada, walaupun pemilikan di bawah 50%, yaitu bila diperoleh:
• kekuasaan lebih dan 50% berdasarkan perjanjian dengan investor lain.
• kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasi keuangan berdasarkan perjanjian atau anggaran dasar.
• kekuasaan untuk mengangkat dan memberhentikan sebagian besar anggota pengurus perusahaan.
• kekuasaan untuk mendapatkan hak mayaritas dalam rapat direksi.
PSAK No.22 mensyaratkan bahwa suatu penggabungan usaha diperlakukan sebagai suatu penyatuan kepemilikan apabila para pemegang saham perusahaan-perusahaan yang bergabung tidak ada yang lebih dominan dari yang lain setelah terjadinya penggabungan usaha dan mereka bersama-sama mengendalikan seluruh atau secara efektif seluruh aktiva neto dan operasi, serta bersama-sama berbagi risiko dan manfaat atas perusahaan gabungan tersebut. Untuk itu dipersyaratkan bahwa : (1) mayoritas dari saham berhak suara perusahaan yang bergabung dipertukarkan; (2) nilai wajar perusahaan-perusahaan tersebut tidak berbeda secara signifikan; dan (3) para pemegang saham tetap mempertahankan hak suara dan kepemilikan yang seimbang dalam perusahaan gabungan, relatif sama dengan sebelum perusahaan bergabung. Melihat syarat-syarat yang harus dipenuhi tersebut, tampaknya suatu penggabungan usaha sangat sulit untuk dapat dipandang sebagaipenyatuan kepemilikan.
Penggabungan usaha yang berupa akuisisi dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian, di mana digunakan biaya perolehan (cost) sebagai dasar untuk mencatat akuisisi tersebut. Sedangkan penggabungan usaha berupa penyatuan kepemilikan, dipertanggungjawabkan dengan metode penyatuan kepemilikan, di mana unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan yang bergabung digabungkan satu per satu, termasuk untuk laporan periode sebelum penggabungan yang disajikan sebagai perbandingan, seolah-olah telah terjadi kesinambungan dalam pembagian risiko dan manfaat sejak sebelum penggabungan dilakukan. Jadi, diperlakukan seakan-akan penggabungan telah terjadi sejak permulaan periode yang disajikan tersebut.
Oleh karena itu pula, dalam suatu penyatuan kepemilikan, nilai tercatat dari aktiva dan kewajiban diteruskan. Penyesuaian hanya dilakukan untuk menyeragamkan kebijakan akuntansi untuk seluruh periode yang diperbandingkan, dan eliminasi transaksi antar perusahaan, karena perusahaan-perusahaan tersebut sekarang menjadi satu. Apabila terdapat selisih antara jumlah yang dibukukan sebagai modal saham yang diterbitkan (ditambah kompensasi lainnya) dengan modal saham yang diperoleh, selisih tersebut harus disesuaikan terhadap ekuitas. Sedangkan pengeluaran sehubungan dengan penyatuan kepemilikan, termasuk kerugian karena penggabungan usaha dibebankan periode berjalan.
Dalam hal dipertanggungjawabkan dengan metode pembelian, perusahaan pengakuisisi sejak tanggal akuisisi melaporkan hasil usaha perusahaan yang diakuisisi dalam laporan laba-ruginya serta aktiva, kewajiban dan goodwill yang timbul pada neracanya. Tanggal akuisis adalah tanggal di mana secara substansi pengakuisisi secara efektif memperoleh wewenang untuk mengendalikan.
Penentuan dan Perlakuan Goodwill
Akuisisi dibukukan sebesar biaya perolehan ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan (dikaitkan) dengan akuisisi tersebut.  Dalam akuisisi bertahap (successive purchase), dilakukan perbandingan tahap demi tahap antara biaya perolehan dengan bagian pemilikan atas dasar nilai wajar aktiva dan kewajiban teridentifikasi atas setiap transaksi pertukaran pada tanggal pertukaran. Jika dilakukan penilaian atas aktiva dan kewajiban teridentifikasi karena adanya akuisisi kemudian, setiap penyesuaian terhadap nilai wajar dari pemilikan sebelumnya diperlakukan sebagai revaluasi. Begitu juga pada saat pertama kali penilaian dilakukan karena telah memenuhi kriteria metode ekuitas, setiap akuisisi yang signifikan sebelum itu harus ditentukan nilai wajarnya dalam rangka perhitungan goodwill.

Aktiva dan kewajiban yang diperoleh dalam suatu akuisisi harus diakui secara terpisah sebagai aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi, bila besar kemungkinan bahwa segala manfaat yang terkait pada masa yang akan datang akan mengalir ke atau dan perusahaan pengakuisisi, dan tersedia suatu ukuran yang andal sehubungan dengan biaya perolehan atau nilai wajarnya.
Aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi dapat meliputi aktiva dan kewajiban yang tidak pernah dilaporkan dalam laporan keuangan perusahaan yang diakuisisi, misalnya aktiva pajak (dalam hal diterapkan metode penangguhan pajak), demikian juga aktiva dan kewajiban yang timbul karena akuisisi tersebut, misalnya : kewajiban pesangon untuk karyawan yang diberhentikan.
Aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diukur sesuai dengan persentase pemilikan perusahaan pengakuisisi atas nilai wajar aktiva dan kewajiban teridentifikasi pada tanggal pertukaran, ditambah hak minooritas atas nilai tercatat aktiva dan kewajiban sebelum tanggal akuisisi. Biaya perolehan kemudian dialokasikan pada aktiva dan kewajiban berdasarkan nilai wajarnya pada tanggal pertukaran sesuai dengan persentase pemilikan yang diakuisisi. Dengan kata lain, di satu pihak perusahaan yang diakuisisi tetap mencatat aktiva dan kewajibannnya pada nilai historis seperti sebelumnya, di lain pihak, perusahaan pengakuisisi melakukan penilaian berdasarkan nilai wajar atas aktiva dan kewajiban tersebut. Selisih tersebut merupakan aktiva neto (bila nilai wajar lebih tinggi dari nilai tercatat) yang akan disusutkan oleh perusahaan pengakuisisi pada saat melakukan konsolidasi.
Nilai wajar aktiva dan kewajiban yang diakuisisi ditentukan berdasarkan tujuan pengguna-annya oleh perusahaan pengakuisisi. Nilai wajar dihitung sesuai dengan cara yang ditentukan dalam paragrap 36 PSAK No.22, antara lain:
• harga pasar, untuk surat berharga yang diperjualbelikan.
• nilai estimasi berdasarkan perbandingan dengan perusahaan sejenis, untuk surat ber­harga yang tidak diperjualbelikan.
• nilai sekarang, untuk piutang.
• nilai realisasi neto, untuk persediaan barangjadi atau barang dagangan. • biaya penggantian, untuk bahan baku.
• nilai pasar atau nilai realisasi neto, untuk tanah dan bangunan.
• nilai pasar yang ditentukan oleh perusahaan penilai, untuk pabrik dan peralatan.
• nilai sekarang aktuaria, untuk aktiva neto atau kewajiban program pensiun manfaat pasti  nilai sekarang, untuk utang.
Selisih lebih antara biaya perolehan dengan bagian perusahaan pengakuisisi atas nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi pada tanggal transaksi pertukaran, diakui sebagai goodwill dan disajikan sebagai aktiva. Goodwill diamortisasi selama manfaatnya dengan metode garis lurus, kecuali metode lain lebih tepat. Periode amortisasi tidak boleh lebih dari 5 tahun, kecuali terdapat dasar yang tepat, dalam hal mi maksimum 20 tahun. saldo goodwill yang belum diamortisasi hams dievaluasi pada setiap tanggal neraca, dan bila terdapat indikasi bahwa jumlah tersebut akan dapat sepenuhnya dipulihkan dari ekspektasi semula, maka bagian tersebut harus dibukukan sebagai beban pada periode yang bersangkutan. Penurunan nilai mi tidak boleh dinaikkan kembali. Amortisasi tidak lebih dari 5 tahun pada saat mi menjadi beban pembicaraan, karena banyak perusahaan yang menganggap bahwa jangka waktu mi terlalu pendek, argumentasinya adalah bahwa perusahaan yang sahamnya diakuisisi selalu yang sangat prospektif, dan nilai goodwillnya cukup tinggi, oleh karena itu masa 5 tahun dirasakan terlalu pendek.
            Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian pengakuisisi atas nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aktiva non moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Apabila nilai wajar aktiva non-moneter sudah diturunkan seluruhnya dan masih ada sisa, maka sisa tersebut diakui sebagai goodwill negatif dan diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan, yang akan diamortisasi sebagai pendapatan secara sistematis selama sedikitnya 20 tahun.
Sesuai dengan konsep kesatuan usaha, dengan mekanisme penentuan goodwill dan amortisasinya, harga perolehan suatu akuisisi pada akhirnya sama dengan persentase pemilikan pengakuisisi atas ekuitas perusahaan yang diakuisisi. Sebelum kesamaan mi tercapai, selisih lebih atau kurang antara harga beli dengan nilai buku akan tertampung pada aktiva dan kewajiban yang diidentifikasi berserta goodwill. Selisih tersebut melalui mekanisme alokasi (amortisasi) dan realisasi akan berkurang dari tahun ke tahun sampai aktiva yang diidentifikasi selesai memberikan manfaat pada perusahaan, kewajiban telah dipenuhi atau goodwill telah teramortisasi seluruhnya melalui mekanisme penyusutan dan amortisasi dalam kertas kerja konsolidasi, yang dihitung dan disesuaikan setiap dilakukan proses penyusunan laporan keuangan konsolidasian
B. Penyesiiuiwi Setelali Akz,isisi
Beberapa hal khusus yang juga diatur dalam PSAK No.22 adalah:
• Penyesuaian atas harga beli yang tergantung pada peristiwa mendatang harus ditaksir pada tanggal akuisisi, jika peristiwa tersebut besar kemungkinan terjadi dan dapat diperkirakan secara layak. Jika taksiran tersebut kemudian ternyata tidak akurat, amaka perbedaan yang timbul diperlakukan sebagai penyesuaian terhadap harga beli dan oleh karena itu harus diperhitungkan dengan goodwill yang bersangkutan.
• Goodwill juga mungkin mengalami penyesuaian, bila kemudian ternyata ada aktiva atau kewajiban yang memenuhi kriteria aktiva atau kewajiban yang dapat diidentifikasi atau karena eksistensinya baru diketahui kemudian. Dalam hal mi, aktiva dan kewajiban tersebut diakui atau saldonya disesuaikan, dan nilai goodwill dengan sendirirnya akan terpengaruh. Penyesuaian mi hanya boleh dilakukan pada tahun pertama setelah akuisisi. Sesudah periode tersebut, penyesuaian harus dibukukan lang-sung sebagai beban atau pendapatan tahun yang bersangkutan, agar tidak terjadi potensi koreksi terhadap goodwill untukjangka waktu tidak terbatas.
2. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
PSAK No. 15 mengatur penyertaan pada perusahaan asosiasi yang harus dipertanggungjawabkan dengan metode ekuitas. Ketentuan perlakuan metode ekuitas mi erat kaitannya dengan laporan keuangan konsolidasian ,karena merupakan perluasan dan laporan keuangan konsolidasian. Pengaturan mengenai pencatatan goodwill dan amortisasinyajuga dimulai dari kondisi yang memenuhi ketentuan dalam PSAK mi.
Apabila suatu perusahaan (investor) mempunyai wewenang untuk berpartisipasi dalam keputusan yang menyangkut kebijakan keuangan serta operasi investi, tetapi bukan berupa pengendali (kekuatan untuk mengatur untuk mendapatkan manfaat dan aktivitasnya) terhadap kebijakan investi tersebut, maka investor tersebut dikatakan mempunyai pengaruh signifikan dan perusahaan investi tersebut disebut Perusahaan Asosiasi.
Investor dipandang mempunyai pengaruh signifikan, bila memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, 20% atau lebih dari hak suara pada investi (tanpa pengecualian) terlepas apakah ada investor lain dengan pemilikan substansial atau mayoritas. Pemilikan di bawah 20% (tanpa pengecualian) dianggap tidak memenuhi syarat tersebut.
Pencatatan Berdasarkan Metode Ekuitas
Apabila investor mempunyai pengaruh signifikan, maka investasinya dibukukan dengan metode ekuitas, di mana pada mulanya dicatat sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan dengan laba atau rugi perusahaan asosiasi pada setiap periode sesuai dengan persentase pemilikan investor.
Nilai tercatat investasi disesuaian (dikurangi) dengan distribusi laba (kecuali dividen saham atau saham bonus) yang dibayarkan oleh investi, agar hak pemilikan investor sesuai dengan persentase pemilikannya atas ekuitas perusahaan asosiasi. Penyesuaian juga diperlukan bila terdapat perubahan ekuitas perusahaan asosiasi yang belum diperhitungkan melalui laporan laba-rugi. Misalnya : adanya revaluasi aktiva tetap, selisih yang timbul dari penjabaran valuta asing dan penyesuaian selisih yang timbul dan penggabungan usaha. Jadi, saldo penyertaan di neraca investor selalu diusahakan agar sama dengan bagian investor atas hak kepemilikan di perusahaan asosiasi. Pada laporan laba-rugi, bagian investor atas laba bersih atau rugi perusahaan asosiasi disajikan sebagai pendapatan/beban lain-lain (kecuali bila investor kegiatan utamanya merupakan holding company), sesudah diperhitungkan dengan penyusutan atas bagian nilai wajar aktiva tetap dan penyesuaian terhadap aktiva nonmoneter lainnya serta amortisasi goodwill.
Metode ekuitas yang merupakan perluasan dari laporan keuangan konsolidasi diterapkanl diciptakan karena memberikan gambaran yang lebih balk atas prestasi investor yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap investi, daripada hanya mencatat dividen yang diterima, yang mungkin tidak berhubungan dengan performansi perusahaan investi yang membayarkannya. Pengecualian penerapan metode ekuitas hanya diperkenankan bila ada pembatasan yang ketat dalam jangka panjang sehingga secara signifikan mempengaruhi kemampuan perusahaan asosiasi untuk pengalihan dana ke investor atau bila investasi tersebut hanya dimaksudkan untuk dijual dalam jangka pendek.
Investasi dipertanggungjawabkan dengan metode ekuitas sejak tanggal investasi dimaksud memenuhi definisi perusahaan asosiasi. Mulai tanggal tersebut, paragrap 10 PSAK No. 15 menyatakan bahwa selisih antara biaya perolehan dengan bagian investor atas nilai wajar aktiva neto yang dapat diidentifikasi pada tanggal akuisisi dipertanggungjawabkan sebagai yang diuraikan pada bagian mengenai penggabungan usaha yang dibukukan dengan metode akuisisi (PSAK No.22).
Penyesuaian terhadap bagian laba investor atas laba/rugi setelah akusisi dilakukan untuk :
• Penyusustan aktiva tetap berdasarkan nilai wajarnya.
• Amortisasi atas selisih antara biaya perolehan dan bagian investor atas nilai wajar aktiva neto yang dapat diidentifikasi.
• Penyamaan kebijakan akuntansi untuk transaksi dan peristiwa yang sarna (bila tidak dimungkinkan, harus diungkapkan).
Laporan keuangan perusahaan asosiasi yang digunakan untuk perhitungan hak atas bagian laba dengan metode ekuitas biasanya adalah laporan keuangan pada tanggal yang sama dengan neraca investor. Bila hal mi tidak mungkin, maka digunakan laporan keuangan perusahaan asosiasi pada tanggal yang berbeda, asalkan penggunaan tanggal tersebut konsisten dari periode ke periode. Dalam hal ini, dilakukan penyesuaian terhadap transaksi atau peristiwa signifikan yang terjadi antara investor dan perusahaan asosiasi antara kedua tanggal tersebut.
Jika terdapat saham preferen kumulatif yang berhak atas laba perusahaan asosiasi, investor harus menghitung adanya hak tersebut dalam menentukan bagiannya atas laba/rugi perusahaan asosiasi. Kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi bagian investor atas ekuitas perusahaan asosiasi tidak diakui oleh investor, kecuali jika investor mempunyai kewajiban untuk menanggungnya. Jika kemudian perusahaan asosiasi memperoleh laba, maka investor baru mengakuinya setelah bagiannya atas rugi yang belum diakui tertutupi.
Apabila perusahaan asosiasi atau anak perusahaan menerbitkan saham baru di atas harga nominal, sehingga timbul agio, maka bagian investor atau induk perusahaan tersebut dapat dikreditkan sebagai laba tahun berjalan atau langsung ke Tambahan Modal Disetor (Additional Paid-In Capital).
Dalam hal terjadi penurunan permanen atas nilai investasi dalam perusahaan asosiasi, ni!ai tercatat dikurangkan. Pengurangan mi dihitung secara individu, tidak secara agregat, karena investasi mi dopandang penting bagi investor.
4. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Seperti yang telah diuraikan di muka, bahwa untuk menyajikan posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas dari suatu kelompok perusahaan secara keseluruhan, maka disusun laporan keuangan konsolidasian yang menyajikan perusahaan-perusahaan dalam kelompok sebagai satu kesatuan ekonomi, walaupun masing-masing merupakan entitas hukum tersendiri.
Hal yang perlu menjadi perhatian adalah bahwa dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian, banyak hal bersifat teknik implementasi yang tidak diatur secara spesifik dan rinci, sehingga untuk mengetahui perlakuan yang lazim atau alternatif yang ada, harus merujuk ke praktik. Hal mi dapat dipahami, mengingat bahwa masih terdapat kerancuan penerapan teori entitas (entity theory) dan teori induk perusahaan (parent compnay theory) pada berbagai transaksi, sehingga tidak semua teknik yang diterapkan konsisten secara konsepsional, walaupun mayoritas teknik yang diterapkan berlandaskan pada teori induk perusahaan.
PSAK No.4 menganut azas pengendalian (control) dan bukannya pemilikan (ownership), yaitu konsolidasi dilakukan bila terdapat pengendalian (control) -- kemampuan untuk mengatur kebijakan finansial dan operasional suatu perusahaan untuk mendapatkan manfaat dari kegiatan perusahaan tersebut. Pengendalian dianggap ada, bila dimiliki secara langsung atau tidak langsung, lebih dan 50% hak suara dari suatu perusahaan. Pengendalian dianggap ada, walaupun pemilikan di bawah 50%, bila dipenuhi salah satu syarat sebagai berikut:
• Mempunyai hak secara lebih dan 50% berdasarkan perjanjian dengan investor lainnya.
• Mempunyai hak untuk mengendalikan berdasarkan anggaran dasar atau perjanj jail. •Mampu menunjuk atau memberhentikan mayonitas pengurus perusahaan.
• Mampu menguasai suara mayonitas dalam rapat pengurus.
Konsolidasi tidak dilakukan apabila : (1) Pengendalian bersifat sementara, karena pemilikan saham untuk dijual atau dialihkan dalam jangka pendek, seperti bila bank dengan debitur yang dikuasai; (2) Anak perusahaan dibatasi oleh suatu restriksi jangka panjang sehingga mempengaruhi secara signifikan kemampuannya dalam mentransfer dana kepada induk perusahaan.
Konsolidasi tetap dilakukan walaupun bidang usaha berbeda (nonhomogeneity), terdapat hak minonitas yang besar, atau anak perusahaan berusaha di luar negeri. Anak perusahaan yang tidak dikonsolidasikan harus dilaporkan sesuai dengan PSAK No. 13 tentang Akuntansi Untuk Investasi (Prosediir Ko,zsolidasi).
Konsolidasi dilakukan dengan menggabungkan laporan keuangan masing-masing entitas dengan menjumlahkan unsur-unsur sejenis dari laporan keuangan masing-masing entitas yang dikonsolidasikan. Untuk dapat menyajikan laporan keuangan konsolidasian sebagai satu kesatuan ekonomi, maka dilakukan penyesuaian sebagai berikut:
• Eliminasi akun antar perusahaan:
- Investasi dengan bagian hak induk perusahaan atas ekuitas.
- Hutang dengan piutang.
• Eliminasi transaksi antar perusahaan:
- Penjualan dengan pembelian.
- Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari transaksi antar perusahaan.
• Penyesuaian sehubungan dengan saldo yang timbul dari akuisisi:
 - Penyusutan nilai wajar aktiva neto
- Amortisasi goodwill.
. Eliminasi keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari transaksi antar perusahaan tidak diatur caranya dalam PSAK No.4, sehingga umumnya mengacu pada praktik. Dalam praktik, umumnya eliminasi dilakukan atas seluruh laba bila yang menjual adalah induk perusahaan (downstream), tetapi hanya atas bagian laba sesuai hak pemilikan induk di anak perusahaan yang menjual, bila penjualan dari anak perusahaan ke induk perushaan (upstream) atau antar anak perusahaan (horisontal). Praktik mi menunjukkan adanya ketidak-konsistenan penerapan teori, yaitu teori entitas (entity theory) untuk penjualan induk ke anak, dan teori induk perusahaan (parent company theiry) untuk penjualan anak perusahaan ke induk perusahaan dan antar anak perusahaan. Eliminasi dilakukan dengan menggunakan angka laba/rugi kotor, dan atas'transaksi yang dilakukan sesudah tanggal akuisisi.
Apabila anak perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dengan kebijakan akuntansi induk perusahaan, maka dilakukan penyesuaian agar kebijakan yang diterapkan adalah sama. Dalam hal tidak praktis untuk dihitung, fakta tersebut harus diungkapkan beserta proporsi unsur tersebut terhadap unsur sejenis dalam laporan keuangan konsolidasi.
Karena kegiatan konsolidasi memerlukan data yang cukup banyak, yang tidak semuanya dapat diperoleh langsung dari laporan keuangan anak perusahaan, maka biasanya oleh induk perusahaan dibuatkan suatu paket konsolidasi untuk diisi dan dimasukkan oleh setiap anak perusahaan. Suatu paket konsolidasi selain memuat rincian akun dalam laporan keuangan dalam format yang seragam, juga mencantumkan jadwal konsolidasi yang harus ditaati, serta data yang diperlukan untuk konsolidasi, misalnya:
• Daftar anak perusahaan yang saldo danjumlah transaksinya perlu dieliminasi.
• Daftar perusahaan afihiasi yang jumlah saldo dan transaksinya perlu diungkapkan.
• Penyesuaian kebijakan akuntansi yang akan digunakan dalam konsolidasi dan daftar penyesuaian ke kebijakan tersebut.
• Data untuk eliminasi laba/rugi yang belum direalisasi
• konversi ke mata uang yang digunakan untuk konsolidasi.
Laporan keuangan dengan tanggal yang berbeda dapat juga digunakan, sepajang tidak lebih dari tiga bulan dan diterapkan secara konsisten. Dalam hal digunakan tanggal yang berbeda, harus dilakukan penyesuaian untuk pengaruh yang material dari setiap peristiwa dan transaksi antar perusahaan antara kedua tanggal tersebut.
Konsolidasi dimu!ai pada tanggal pengendalian secara efektif terjadi, demikian juga dekonsolidasi dimulai pada tanggal pengendalian secara efektif hilang. Dalam hal pengalihan/penjualan penyertaan, selisih antara saldo penyertaan dan salso aktiva neto yang diidentifikasi pada saat pengalihan/penjualan diakui sebagai keuntungan atau kerugian. Dalam informasi tambahan diungkapkan mengenai pengaruh dari akuisisi atau pengalihan penyertaan terhadap posisi keuangan dan hasil usaha periode berja!an dan periode sebelumnya.
Hak minoritas atas laba bersih disajikan sebagai pengurangan laba bersih konsolidasian, sedangkan hak minoritas atas aktiva neto disajikan di antara kewajiban dan ekuitas. Dalam hal pengendalian diperoleh tidak pada tanggal neraca.Apabila tanggal pelaporan keuangan induk dan anak perusahaan yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan konsolidasian tidak sama, maka anak perusahaan biasanya menyusunkan laporan keuangan dengan tanggal yang sama dengan induk perusahaan. Sedandainya mi tidak dilakukan, laporan keuangan dengan tanggal yang berbeda dapat juga digunakan, sepanjang tidak lebih dari tiga bulan dan diterapkan secara konsisten. dalam hal digunakan tanggal yang berbeda, harus dilakukan penyesuaian untuk pengaruh yang material dari setiap peristiwa dan transaksi antar perusahaan antara kedua tanggal tersebut.
Kerugian anak perusahaan yang melebihi bagian minoritas atas ekuitas anak perusahaan harus dibebankan ke pemagang saham mayoritas, kecuali jika terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila kemudian anak perusahaan memperoleh laba, maka laba tersebut hams dialokasikan terlebih dahulu untuk menutupi bagian yang ditanggung oleh pemegang saham mayoritas. Seandainya terdapat saham preferen kumulatif, maka hak pemegang saham preferen harus dihitung terlebih dahulu sebelum ditentukan bagian pemegang saham mayoritas
Penyaflan Laporan
PSAK No.4 mewajibkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian, jika dipenuhi persyaratan konsolidasi. Induk perusahaan tidak boleh menyajikan tersendiri laporan keuangannya (tanpa konsolidasi). Induk perusahaan dapat menyajikan laporan keuangan (induk saja) tersndiri, bila untuk memberikan informasi tambahan bagi pengguna laporan keuangan konsolidasian. Jadi, di sini diimplikasikan bahwa laporan keuangan induk perusahaan tersebut disajikan dalam informasi tambahan, dan bukan dalam bentuk satu kolom tersendiri di laporan keuangan utama. Dalam hal tidak dilakukan konsolidasi, penyertaan pada anak perusahaan harus dipertanggung-jawabkan dengan metode ekuitas.
Laporan keuangan konsolidasian dari suatu grup perusahaan yang kegiatannya sangat terdiversifikasi disajikan dalam bentuk kelompok sesuai dengan bidangnya, baik di neraca, laporan laba-rugi maupun laporan arus kas sesuai dengan karakteristik utamanya, misalnya : kelompok jasa keuangan dan non jasa keuangan, agar laporan tersebut tidak menyesatkan karena besaran-besaran yang ada pada tiap kelompok tidak relevan untuk dijumlahkan secara langsung. Sebagai contoh: Pinjaman Yang Diberikan pada kelompok usaha jasa keuangan bila digabungkan dengan Piutang Usaha pada kelompok usaha non jasa keuangan akan menyulitkan analisis atas kedua kelompok usaha tersebut.

3.7    KONSEP DAN STANDAR LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
1.      Pandangan Tradisional mengenai Pengendalian
Satu-satunya kriteria paling penting untuk menentukan apakah individual perusahaan harus dikonsolidasi adalah pengendalian.PSAK 4 menyatakan bahwa laporan keuangan konsolidasi biasanya diterapkan untuk sekelompok perusahaan ketika salah satunya memiliki pengendalian atas kepentingan keuangan di perusahaan lainnya.Dinyatakan juga bahwa kondisi umum untuk pengendalian atas kepentingan keuangan adalah kepemilikan berhak suara mayoritas. Dalam praktiknya, pengendalian ditentukan dari proporsi saham berhak suara perusahaan yang dimiliki secara langsung maupun tidak langsung oleh perusahaan lain.
2.      Pengendalian Tidak Langsung
Pandangan tradisional mengenai pengendalian terdiri dari pengendalian langsung dan tidak langsung. Pengendalian langsung (direct control) biasanya terjadi jika suatu perusahaan memiliki mayoritas saham biasa perusahaan lain. Pengendalian tidak langsung (indirect control) atau bentuk piramida terjadi jika saham biasa suatu perusahaan dimiliki oleh satu atau lebih perusahaan yang semuanya dalam pengendalian bersama.
Contoh dari pengendalian tidak langsung dari PT Z oleh PT P termasuk situasi kepemilikan sebagai berikut:
Text Box: 90%,Text Box: 70%,Text Box: 40%,Text Box: 30%
(3)
 
(2)
 
(1)
 
 







Di (1), P memiliki 80% X, yang memiliki 60% Z.
Di (2), P memiliki 90% X dan 70% Y; X memiliki 40% Z dan Y memiliki 30% Z.
Di (3), P memiliki 90% X dan 80%Y; X memiliki 80% W dan 30% Z; Y memiliki 15% Z; dan W memiliki 15% Z.
Pada masing-masing situasi, pengendalian P atas Z bersifat tidak langsung karena P memperoleh pengendalian tersebut dengan mengendalikan perusahaan-perusahaan lain yang mengendalikan.
3.  Kemampuan Untuk Memiliki Pengendalian
Dalam situasi tertentu, pemegang saham mayoritas anak perusahaan mungkin tidak mampu untuk mempunyai kendali walaupun mereka mempunyai lebih dari 50% saham berhak suara yang beredar.Hal ini bisa terjadi, sebagai contohnya, jika anak perusahaan dalam kondisi reorganisasi legal atau dalam kepailitan; walaupun induk perusahaan memiliki kepemilikan mayoritas, pengendalian ada pada peradilan atau trustee yang ditunjuk oleh pengadilan.
Begitupula jika anak perusahaan berada di Negara lain dan Negara tersebut memberikan batasan pada anak perusahaan yang mencegah pengambilan laba atau asset ke induk perusahaan, konsolidasi dari anak perusahaan tersebut tidak sesuai karena ketidakmampuan induk perusahaan untuk mengendalikan aspek penting dari oprasi anak perusahaan.
4.   Perbedaan Periode Fiskal
Perbedaan periode fiskal dari induk perusahaan dan anak perusahaan tidak menyebabkan konsolidasi tidak diterapkan atas anak perusahaan tersebut.Sering terjadi periode fiskal anak perusahaan, jika berbeda dengan induk perusahaan, diubah untuk disamakan dengan periode fiskal induk perusahaan. Baik Bapepam  maupun standar akuntansi yang berlaku memperbolehkan konsolidasi dari laporan keuangan anak perusahaan tanpa menyesuaikan periode fiskal anak perusahaan jika periode fiskal tersebut tidak berbeda lebih dari tiga bulan dari periode fiskal induk perusahaan dan jika dilakukan pengakuan terhadap kejadian-kejadian yang mempunyai pengaruh material terhadap posisi keuangan atau hasil oprasi.
3.8     POOLING OF INTEREST DAN PURCHASE
Suatu perusahaan dapat dikatakan purchase jika penggabungan dua perusahaan atau lebih menyangkut perubahan hak milik, artinya Net Asset dari perusahaan yang satu dibeli oleh perusabaan lain, maka gabungan ini disebut Purchase.
Ciri-ciri Purchase:
1.        Aktiva dan Liabilities (Net Asset) yang dibeli dicatat sebesar harga belinya atau harga pokoknya oleh pembeli, sehingga jumlahnya tidak perlu sama dengan nilai yang dilaporkan oleh penjual atau yang ada di neraca.
2.        Jika harga beli lebih besar dari Net Asset perusahaan yang dibeli maka ada Goodwill. Goodwill amortisasi selama periode manfaatnya, tidak lebih dari 40 tahun.
3.        Saham yang diserahkan sebagai pengganti dicatat sebesar harga pasarnya.
Suatu perusahaan dapat dikatakan Pooling of Interest jika penggabungan menyangkut kontinuitas kepemilikan dari perusahaan yang bergabung yaitu dengan cara menukar Net Asset dengan saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang bergabung atau baru, maka penggabungan ini Pooling of Interest.
Ciri-ciri Pooling of Interest:
1.        Net Asset yang diambil alih dicatat sebesar nilai yang tercantum dalam neraca asalnya atau book valuenya.
2.        Tidak ada goodwill
3.        Saham yang diserahkan dicatat sebesar nilai nominalnya dengan memperhatikan total Stock Holder Equity perusahaan yang diambil alih (totalnya harus sama)
Jadi penggabungan perusahaan:
·           Pooling of Interest (Kontinuitas Kepemilikan) = Konsolidasi
·           Purchase (Perubahan Hak Milik) = Merger

3.9   PROSEDUR KONSOLIDASI
1.      Transaksi Antar Perusahaan
Laporan konsolidasi menggambarkan kesatuan entitas induk dan entitas anak yang dalam oprasi sehari-hari adalah entitas yang terpisah.Pengendalian entitas induk atas entitas anak menyebabkan oprasi entitas anak dipengaruhi oleh entitas induk dalam banyak hal.Dengan demikian banyak terjadi transaksi bisnis diantara kedua entitas tersebut. Setiap transaksi yang dilakukan entitas induk pada anak atau sebaliknya , atau transaksi yang dilakukan entitas anak dengan entitas anak lainnya dalam hubungan entitas induk-anak, disebut dengan transaksi antar perusahaan.
Contoh transaksi antar perusahaan seperti transaksi penjualan barang dari entitas induk ke entitas anak akan menyebabkan akun penjualan pada induk dan akun pembelian pada anak perusahaan. Transaksi antar perusahaan tidak dipandang sebagai transaksi dalam penyusunan laporan konsolidasi. Laporan konsolidasi memandang entitas induk dan anak adalah satu,, sehingga bila entitas induk melakukan transaksi dengan anak, hal itu berarti melakukan transaksi dengan diri sendiri. Laporan keuangan konsolidasi tidak mengakui transaksi seperti ini, dan menganggap penjualan tersebut hanya sebagai pemindahan (transfer) asset saja.Oleh karena itu dalam penyusunan kertas kerja konsolidasi, transaksi-transaksi seperti ini harus dieliminasi.Konsolidasi hanya mengakui transaksi dengan pihak-pihak diluar hubungan induk-anak. Entitas lain diluar hubungan induk-anak selanjutnya disebut entitas eksternal.



3.10   PELAKSANAAN PENGGABUNGAN USAHA MELALUI AKUISISI SAHAM
Konsep akuntansi penggabungan usaha, yang terdapat pada PSAK No. 22, secara jelas meliputi penggabungan dengan satu atau lebih perusahaan menjadi perusahaan anak dari suatu perusahaan induk. Penggabungan usaha terjadi ketika satu perusahaan memperoleh lebih dari 50% saham berhak suara perusahaan lain, tetapi sekali hubungan induk anak terbentuk, pembelian tambahan saham perusahaan anak bukanlah suatu penggabungan usaha. Dengan kata lain, entitas terpisah hanya dapat bergabung satu kali. Peningkatan pengendalian kepemilikan adalah sesederhana penambahan investasi.
Jika suatu perusahaan mempunyai sebagian besar saham atau lebih dari 50% saham perusahaan lain maka disebut parent company (perusahaan induk). Sebaliknya perusahaan yang dimiliki saham-sahamnya yang jumlahnya kurang dari 50% disebut subsidiary company (perusahaan anak). Perusahaan induk ini memegang kendali terhadap perusahaan anak, sehingga disebut controlling interest, sedangkan perusahaan anak yang dikendalikan dengan jumlah saham minoritas disebut minority interest.
Bila perusahaan memiliki sebagian besar dari saham-saham dari beberapa perusahaan, maka disebut holding company. Holding company ini ada yang memiliki aktivitas usaha dan ada pula yang sumber pendapatannya mengandalkan dari perusahaan  yang dibelinya. Bila pendapatan holding company tersebut hanya berasal dari beberapa perusahaan anaknya, maka disebut pure holding company. Sedangkan bila pendapatan perusahaan holding company disamping berasal dari perusahaan anak, juga berasal dari aktivitasnya sendiri, maka disebut dengan operating holding company.
1.    Entitas Pelaporan
Ketika terjadi hubungan induk dan anak, entitas tersebut berfungsi sebagai entitas yang terpisah dan pencatatan akuntansinya pun dilaksanakan secara terpisah. Walaupun secara hukum merupakan entitas yang terpisah, dalam kenyataannya hanya ada satu entitas ekonomi karena semua sumber daya berada di bawah pengendalian manajemen tunggal, yaitu direktur-direktur dan karyawan-karyawan dari perusahaan induk tersebut.
Laporan keuangan untuk entitas gabungan disusun dengan mengkonversi laporan keuangan perusahaan induk dan anak menjadi laporan konsolidasi yang merefleksikan posisi keuangan dan hasil operasi entitas gabungan. Entitas yang baru bertanggung jawab terhadap pemegang saham, kreditur perusahaan induk dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

2.    Hubungan Induk dan Anak
Suatu perusahaan yang memiliki lebih 50% saham berhak suara perusahaan lain dalam mengendalikan perusahaan tersebut melalui kepemilikan sahamnya, dan hubungan yang terjadi antara kedua perusahaan itu adalah hubungan induk anak. Pada saat hubungan induk anak terjadi perusahaan-perusahaan tersebut saling berafiliasi.
Sedangkan untuk investasi ekuitas antara 20 sampai dengan 50% kepemilikan berhak suara perusahaan-perusahaan lainnya disebut dengan asosiasi.

3.    Kebijakan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi menyediakan berbagai informasi yang tidak terdapat dalam laporan keuangan terpisah perusahaan induk, dan laporan konsolidasi biasanya diwajibkan untuk menyajikan yang wajar posisi keuangan dan hasil operasi dari suatu kelompok perusahaan-perusahaan berafiliasi. Kondisi yang lazim untuk konsolidasi adalah kepemilikan lebih dari 50% saham berhak suara perusahaan lain.
Berdasarkan PSAK No. 4, alasan perusahaan anak tidak dilakukan konsolidasi :
1.        Pengendalian dimaksudkan untuk sementara, karena saham perusahaan anak dibeli dengan tujuan untuk dijual atau dialihkan dalam jangka pendek.
2.        Perusahaan anak di batas oleh suatu retriksi jangka panjang, sehingga mempengaruhi secara signifikan kemampuannya dalam mentransfer dana kepada perusahaan induk. Perusahaan anak yang tidak dikonsolidasikan tersebut harus dipertanggungjawabkan oleh perusahaan induk sebagaimana perusahaan anak lainnya.
Apabila laporan keuangan dan tanggal pelaporan yang berbeda digunakan untuk tujuan konsolidasi, maka penyesuaian yang diperlukan harus dilakukan untuk pengaruh yang material dari setiap peristiwa atau transaksi antar-perusahaan, yang terjadi antara tanggal pelaporan yang berbeda tersebut dengan tanggal pelaporan-pelaporan keuangan konsolidasi.

3.11    PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN KONSOLIDASI
Laporan konsolidasi disusun dengan menggabungkan laporan keuangan entitas induk dan laporan keuangan entitas anak. Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi, setiap akun antarperusahaan harus dieliminasi karena entitas induk dan anak dianggap satu.. Karena itu, prosedur penyusunan laporan konsolidasi menjadi sebagai berikut:
Laporan Konsolidasi = Laporan entitas induk + Laporan entitas anak – Akun antar perusahaan
Laporan konsolidasi berasal dari penggabungan saldo akun-akun laporan keuangan entitas induk dan entitas anak.Kas konsolidasi disajikan dengan menjumlahkan kas induk dank as anak.Piutang konsolidasi disajikan dari hasil penjumlahan piutang induk serta anak dan apabila terdapat piutang antar peruahaan, jumlah piutang antar perusahaan tersebut dikurangi sehingga diperoleh piutang konsolidasi yang mencerminkan bahwa entitas induk dan anak adalah satu.
 Penyusunan  laporan  konsolidasi akan menjadi lebih akurat apabila akun antar perusahaan diperhitungkan dahulu, baru kemudian dilakukan konsolidasi akun-akun laporan keuangan entitas induk dan entitas anak.
Tahap-tahap pengkonsolidasian akun-akun laporan keuangan entitas induk sebaiknya dilakukan sebagai berikut:
1. Penyusunan jurnal eliminasi atas akun-akun antar perusahaan.
2.    Penjumlahan akun-akun entitas induk dan entitas anak yang sama, misalnya kas entitas induk dank as entitas anak, utang entitas induk dengen utang entitas anak, dan seterusnya.
3.    Penjumlahan No.2 dikurangi dengangan No.1 atas akun-akun sejenis.
4.    Penyajian akun-akun hasil konsolidasi dalam laporan keuangan konsolidasi berdasar ketentuan yang berlaku.




3.12     LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
Contoh : (Berdasarkan ilustrasi Pilot Co. dan Sand Co. di atas)


Perusahaan Terpisah

Pilot Co.

Pilot Co.

Konsolidasi
Penjualan
Pendapatan investasi dari Sand Co.
Total Pendapatan
Kurang : Beban-beban Operasi
Harga Pokok Penjualan
Beban Penyusutan Bangunan
Beban Penyusutan Peralatan
Amortisasi goodwill
Beban-beban lainnya
Total Beban Operasi
Laba Operasi
Pos bukan operasi
Beban bunga
Laba bersih
Total laba konsolidasi
Kurang : Pendapatan hak minoritas
Laba bersih konsolidasi
Saldo laba 31 Desember 20XX

Kurang : Dividen
Saldo Laba 31 Desember 20XY
$
$

$

$
$
$
$
$
$
$

$
$




$
$
$
$
9.523.500
379.000

9.902.500

4.000.000
    200.000
700.000
-
1.800.000
6.700.000
3.202.500

300.000
2.902.500




4.300.000
7.202.500
1.500.000
5.702.500
$
$

$

$
$
$
$
$
$
$

$
$




$
$
$
$
2.200.000
-

2.200.000

700.000
80.000    360.000
-
120.000
1.260.000
940.000

140.000
800.000




900.000
1.700.000
300.000
1.40000
$
$

$

$
$
$
$
$
$
$

$
$

$

$
$
$
$
$

11.723.500
  -
  11.723.500

4.790.000
300.000   
1.006.000
195.000
1.920.000
8.211.000
3.512.500

530.000
2.982.500

80.000

2.902.500
4.300.000
7.202.500
1.500.000
5.702.500


Catatan :
1.        Laporan konsolidasi tidak menunjukkan pendapatan investasi dari Sand Co. sebesar $ 379.000 karena laporan laba rugi konsolidasi memasukkan rincian pendapatan ($ 2.200.000), beban ($ 1.400.000), amortisasi bersih atas kelebihan ($341.000), dan pengurangan hak minoritas ($ 80.000), yang mencerminkan pendapatan investasi.
2.        Amortisasi bersih direfleksikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan:
ü  Peningkatan harga pokok penjualan akibat persediaan yang dinilai terlalu rendah yang dijual pada tahun 20XY sebesar $ 90.000
ü  Peningkatan beban penyusutan bangunan akibat amortisasi kelebihan yang dialokasikan pada bangunan sebesar $ 20.000
ü  Penurunan beban penyusutan peralatan akibat amortisasi kelebihan yang dialokasikan pada peralatan yang dinilai terlalu tinggi sebesar $ 54.000
ü  Peningkatan beban bunga akibat pengalokasian pada wesel bayar yang dinilai terlalu tinggi yang dilunasi pada tahun 20XY sebesar $ 90.000
ü  Penambahan kategori beban baru untuk amortisasi goodwill sebesar $ 195.000
3.  Pada akhirnya, saldo laba terpisah Pilot Co. identik dengan saldo laba konsolidasi.
Bila perusahaan induk menjual barang dagangan kepada perusahaan anaknya, atau sebaliknya, aka nada pembelian dan penjualan antar-perusahaan pada buku terpisah perusahaan induk dan perusahaan anaknya. Saldo pembelian dan penjualan antar-perusahaan adalah saldo-saldo yang harus dieliminasi dalam menyiapkan laporan laba rugi konsolidasi karena saldo-saldo tidak mewakili pembelian dan penjualan pada pihak-pihak di luar entitas terkonsolidasi.
Penyesuaian-penyesuaian atas penjualan dan pembelian antar-perusahaan mengurangi pendapatan (penjualan) dan beban (harga pokok penjualan) dengan jumlah yang sama besar dan karenanya mempengaruhi laba bersih konsolidasi. Jumlah pendapatan dan beban sewa yang resiprokal dieliminasi tanpa mempengaruhi laba bersih konsolidasi.

3.13   NERACA KONSOLIDASI PADA TANGGAL AKUISISI
1.        Bila Induk Memperoleh 100% Perusahaan Anak
   Ketika dilakukan pembelian, maka ada akun-akun yang perlu dieliminasi antara perusahaan anak dan induk, yaitu rekening investasi pada perusahaan induk dan rekening ekuitas perlu dieliminasi, karena rekening tersebut merupakan rekening resiprokal, keduanya mewakili aktiva bersih dari perusahaan anak, sedangkan rekening-rekening yang tidak resiprokal harus digabungkan.
Misalnya pada tanggal 1 Januari 2008, Penn Corporation membeli 100% saham Skelly Co. saat ini nilai buku dan nilai wajarnya $ 40.000, dengan rincian Modal Saham sebesar $ 30.000 dan Laba Ditahan $ 10.000
Bentuk jurnal eliminasinya
Modal Saham                     $ 30.000
Laba Ditahan                      $ 10.000
Investasi pada Skelly Co.                 $ 40.000
Neraca dari perusahaan masing-masing sebagai berikut:
Akun
Neraca Terpisah
Neraca Konsolidasi Penn and Skelly
Penn Co.
Skelly Co.
Aktiva Lancar
Aktiva Lainnya
Aktiva Tetap
Investasi pada Skelly Co. 100%
Total Aktiva
Kewajiban
Modal Saham
Laba Ditahan
Total Kewajiban dan Ekuitas
$
$
$
$
$
$
$
$
$
20.000
45.000
 60.000
 40.000
165.000
 45.000
100.000
 20.000
165.000
$
$
$
$
$
$
$
$
$
 10.000
15.000
40.000
-
65.000
 25.000
 30.000
 10.000
 65.000
$
$
$
$
$
$
$
$
$
30.000
 60.000
100.000
-
190.000
 70.000
100.000
 20.000
190.000
              
2.      Bila Induk Memperoleh 100% Perusahaan Anak, Dengan Goodwill
Pembelian saham dapat terjadi:
·           Cost = book value → 100 = 100
·           Cost > book value → 100 > 100 → Goodwill
·           Cost < book value → 100 < 100 → Reduce
Book value = Asset – Liabilities
Book value = Stock Holder Equity atau Equity yaitu terdiri dari :
a.       Common Stock
b.      Paid in Capital
c.       Retained Earning
Jadi book value = Net Asset
Misalnya dalam contoh di atas :
Cost                             $ 50.000
BV 100% ($40.000)    $ 40.000
Goodwill                     $ 10.000
Jurnal eliminasinya :
Modal Saham                     $ 30.000
Laba Ditahan                      $ 10.000
Goodwill                             $ 10.000
Investasi pada Skelly Co.                                    $ 50.000
Penn Co. dan Perusahaan Anak
Kertas Kerja Neraca Konsolidasi
1 Januari 2008
Akun
Penn Co.
Skelly Co.
Penyesuaian dan Eliminasi
Neraca Konsolidasi
Debet
Kredit
Aktiva Lancar
Aktiva Lain
Aktiva Tetap
Investasi pada Skelly Co.
Goodwill
$
$
$
$

$
 10.000
45.000
60.000
50.000

-
$
$
$
$

$
10.000
15.000
40.000
-

-





$





10.000



$





50.000

$
$
$
$

$
20.000
60.000
100.000
-

10.000
Total
$
165.000
$
65.000




$
190.000
Kewajiban
Modal Saham
Laba Ditahan
CS-Skelly
RE-Skelly
$
$
$
$
$
 45.000
100.000
20.000
-
-
$
$
$
$
$
25.000
-
-
30.000
10.000



$
$



30.000
10.000






$
$
$
$
$
70.000
100.000
20.000
Total
$
165.000
$
65.000
$
50.000
$
50.000
$
190.000

Catatan :
·           Kolom eliminasi sumber angkanya berasal dari jurnal eliminasi di atas.
·           Goodwill diamortisasi selama umur manfaatnya.
·           Kas asalnya $ 20.000 berubah menjadi $ 10.000, karena yang $ 10.000 menjadi goodwill, dan bila dijumlahkan tetap jumlahnya yaitu $ 20.000.
3.        Bila Induk Memperoleh 90% Perusahaan Anak, Dengan Goodwill
Misalnya dalam contoh di atas :
Cost                             $ 50.000
BV 90% ($ 40.000)     $ 36.000
Goodwill                     $ 14.000
Maka jumlah hak minoritas (Minority Interest) = 10% x $ 40.000 = $ 4.000
Jurnal eliminasinya :
Modal Saham                     $ 30.000
Laba Ditahan                      $ 10.000
Goodwill                             $ 14.000
Investasi pada Skelly Co                         $ 50.000
Hak Minoritas                                          $   4.000

Penn Co. dan Perusahaan Anak
Kertas Kerja Neraca Konsolidasi
1 Januari 2008
Akun
Penn Co.
Skelly Co.
Penyesuaian dan Eliminasi
Neraca Konsolidasi
Debet
Kredit
Aktiva Lancar
Aktiva Lainnya
Aktiva Tetap
Investasi pada Skelly Co.
Goodwill
$
$
$
$

$
10.000
45.000
60.000
50.000

-
$
$
$
$

$
10.000
15.000
40.000
-

-





$





14.000



$




50.000

$
$
$
$

$
20.000
60.000
100.000
-

14.000
Total
$
165.000
$
65.000




$
194.000
Kewajiban
Modal Saham
Laba Ditahan
CS-Skelly
RE-Skelly
Hak Minoritas
$$$$
$
$
45.000
100.000
20.000
-
-
$$$$
$
$
25.000
-
-
30.000
10.000



$
$




30.000
10.000





$





4.000
$$$$
$
$
70.000
100.000
20.000


4.000
Total
$
165.000
$
65.000
$
54.000
$
54.000
$
194.000

Catatan :
·           Kolom eliminasi sumber angkanya berasal dari jurnal eliminasi di atas.
·           Goodwill diamortisasi selama umur manfaatnya.
·           Kas asalnya $ 20.000 berubah menjadi $ 10.000, karena yang $ 10.000 menjadi goodwill, dan bila dijumlahkan tetap jumlahnya yaitu $ 20.000.
·           Hak minoritas, yaitu sisa saham yang masih dimiliki oleh perusahaan anak.


3.14  NERACA KONSOLIDASI SETELAH AKUISISI
Jika perusahaan yang bergabung setelah beroperasi dan timbul transaksi antara perusahaan anak dan perusahaan induk. Ada transaksi yang sifatnya resiprokal yang harus dieliminasi antara perusahaan anak dan perusahaan induk, misalnya pengumuman pembagian deviden. Pada saat diumumkan pembagian deviden (pencatatan menggunakan equity method), maka akan muncul pada perusahaan induk Piutang Dividen, sedangkan pada perusahaan anak Utang Dividen. Kedua rekening ini bila dibuat neraca konsolidasinya maka harus dieliminasi.
Akun
Penn Co.
Skelly Co.
Kas
Piutang Dividen
Aktiva Lainnya
Aktiva Tetap
Investasi pada Skelly Co. 90%
Total Aktiva
Utang Usaha
Utang Dividen
Utang Lainnya
Modal Saham
Laba Ditahan
Total Kewajiban dan Ekuitas
$
$
$
$
$
$
$
$
$
$
$
$
22.400
9.000
41.000
55.000
57.600
185.000
30.000
-
20.000
100.000
35.000
185.000
$
$
$
$
$
$
$
$
$
$
$
$
15.000
-
28.000
37.000
-
80.000
15.000
10.000
5.000
30.000
20.000
80.000

Asumsi:
1.        Kepemilikan sebanyak  90% dengan harga $ 50.000, ketika itu jumlah ekuitas pemegang saham = $ 40.000
2.        Hutang usaha Skelly Co. pada Penn Co. $ 5.000
3.        Goodwill diamortisasi selama 10 tahun
4.        Selama tahun tersebut diperoleh laba $ 20.000 dan deviden dibagikan sebesar $ 10.000
Catatan : Goodwill muncul pada saat konsolidasi, sedangkan pada saat neraca masing-masing tidak muncul.
Rumus menghitung Saldo Investasi (Equity Method):
Investasi awal                                                             $ 50.000
Presentase Pembagian Laba (90% x $ 20.000)           $ 18.000
Presentase Pembagian Deviden (90% x $ 10.000)     ($  9.000)
Amortisasi per tahun ($ 14.000/10)                            ($  1.400)
Saldo investasi akhir                                                   $ 57.600
Jurnal
1.        Jurnal eliminasi:
Modal Saham                          $ 30.000
Laba Ditahan                           $ 20.000
Goodwill                                  $ 12.600 ($ 14.000 - $ 1.400)
Investasi pada Skelly Co.                 $ 57.600
Hak Minoritas                                   $   5.000 (10% x $ 50.000)


2.        Jurnal Piutang dan Hutang Dividen (90% x $ 10.000)
Utang Dividen                                    $ 9.000
Piutang Dividen                                $ 9.000
3.        Jurnal Piutang dan Utang Usaha antara induk dan anak $ 5.000
Utang Usaha                           $ 5.000
Piutang Usaha                                   $ 5.000

Akun
Penn Co.
Skelly Co.
Penyesuaian dan Eliminasi
Neraca Konsolidasi
Debet
Kredit
Kas
Piutang Dividen
Aktiva Lainnya
Aktiva Tetap
Investasi pada Skelly Co. 90%
Goodwill
$
$
$
$
$

$
22.400
9.000
41.000
55.000
57.600

-
$
$
$
$
$

$
15.000
-
28.000
37.000
-






$






12.600

$
$

$



9.000
5.000

57.600
$
$
$
$
$

$
37.400
-
 64.000
92.000
-

12.600
Total
$
185.000
$
80.000




$
206.000
Utang Usaha
Utang Dividen
Utang Lainnya
Modal Saham-Penn
Laba Ditahan-Penn
Modal Saham-Skelly
Laba Ditahan-Skelly

Minority Interest
$
$
$
$

$
30.000
-
20.000
100.000

 35.000


$
$
$




$

$
15.000
10.000
 5.000




30.000

20.000

$
$





$

$
5.000
9.000





30.000

20.000













$












5.000
$
$
$
$

$

$

$


$
40.000
1.000
25.000
100.000

35.000

-
-



5.000
Total
$
185.000
$
80.000
$
76.600
$
76.600
$
206.000


3.15  ALOKASI KELEBIHAN PADA AKTIVA BERSIH YANG DAPAT  DIIDENTIFIKASI DAN GOODWILL
Kelebihan biaya investasi terhadap nilai buku yang diperoleh ditetapkan sebagai goodwill. Asumsi yang mendasari penetapan kelebihan tersebut adalah bahwa nilai buku dan nilai wajar dari aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi adalah sama. Jika ada bukti mengindikasikan bahwa nilai wajar melebihi nilai buku atau nilai buku melebihi nilai wajar, maka kelebihan tersebut harus dialokasikan.
1.      Efek Alokasi pada Neraca Konsolidasi pada Saat Akuisisi
Pada akuisisi dalam lingkup hubungan induk anak, diferensial biaya/nilai buku tidak dicatat dalam buku perusahaan induk maupun perusahaan anak. Oleh karena itu, jumlah yang muncul pada neraca konsolidasi perusahaan induk dan perusahaan anak dicatat melalui prosedur kertas kerja yang menyesuaikan nilai buku perusahaan anak untuk merefleksikan diferensial biaya/nilai buku untuk tujuan kertas kerja konsolidasi. Jumlah penyesuaian untuk setiap akun aktiva dan kewajiban ditentukan dengan menggunakan pendekatan konsolidasi satu-baris.
Penggabungan usaha secara pembelian yang dilaksanakan melalui akuisisi saham oleh Pilot Co. dan Sand Co. Pada tanggal 31 Desember 2007 Pilot Co. membeli 90% Sand Co. dengan harga $ 5.000.000 secara tunai, ditambah $ 100.000 saham biasa dari Pilot Co. nominal $ 10 dan nilai pasar $ 5.000.000. Biaya tambahan untuk penggabungan usaha terdiri dari biaya pendaftaran dan biaya penggabungan (investasi) masing-masing $ 100.000 dan $ 200.000 tunai.
Jurnal pilot Co. pada saat penggabungan adalah sebagai berikut:
Investasi pada Sand Co                 $ 10.000.000
     Saham Biasa                                        $ 1.000.000
Tambahan Modal Disetor                    $ 4.000.000
Kas                                                      $ 5.000.000
Jurnal Biaya Tambahan    
Investasi pada Sand Co                 $ 200.000
Tambahan Modal Disetor               $ 100.000
Kas                                                      $ 300.000
Berikut adalah Neraca dari Pilot Co. dan Sand Co.
Akun
Pilot Co.
Sand Co.
Nilai Buku
Nilai Wajar
Nilai Buku
Nilai Wajar
Aktiva
Kas
Piutang-Bersih
Persediaan
Aktiva Lancar Lain
Tanah
Bangunan-Bersih
Peralatan-Bersih

$
$
$
$
$
$
$

6.600.000
700.000
900.000
600.000
1.200.000
8.000.000
7.000.000

$
$
$
$
$
$
$

6.600.000
700.000
1.200.000
 800.000
11.200.000
15.000.000
9.000.000

$
$
$
$
$
$
$

 200.000
300.000
500.000
400.000
600.000
4.000.000
2.000.000

$
$
$
$
$
$
$

200.000
300.000
600.000
400.000
800.000
5.000.000
1.700.000
Total Aktiva
$
25.000.000
$
44.500.000
$
8.000.000
$
9.000.000
Kewajiban &Ekuitas
Utang Usaha
Wesel Bayar
Saham Biasa
Tamb Modal Disetor
Laba Ditahan

$
$
$
$
$

 2.000.000
 3.700.000
10.000.000
5.000.000
4.300.000

$
$


 2.000.000
3.500.000



$
$
$
$
$

700.000
1.400.000
4.000.000
1.000.000
900.000

$
$

700.000
1.300.000

Total Passiva
$
25.000.000


$
8.000.000



Pengalokasian Diferensial Biaya/Nilai Buku. Penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan untuk menggabungkan neraca perusahaan induk dan perusahaan anak ditentukan dengan menetapkan perbedaan antara biaya investasi dan nilai buku yang diperoleh, pada aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi dan lalu pada goodwill jika ada sisanya.
Berdasarkan hal di atas, maka perhitungan pengalokasiannya adalah sebagai berikut:
Investasi pada Sand Co. ($ 10.000.000 + $ 200.000)                        $ 10.200.000
Nilai buku kepemilikan yang diperoleh (90% x 5.900.000)    $  5.310.000
Total kelebihan biaya terhadap nilai buku yang diperoleh        $ 4.890.000
Alokasi pada Aktiva dan Kewajiban yang dapat Diidentifikasi
Akun
Nilai Wajar
Nilai Buku
Kepemilikan
Alokasi Kelebihan ((Nilai Wajar – Nilai Buku) x Kepemilikan(
Persediaan
Tanah
Bangunan
Peralatan
Wesel Bayar
$
$
$
$
$
600.000
   800.000
5.000.000
1.700.000
1.700.000
$
$
$
$
$
    500.000
     600.000
  4.000.000
  2.000.000
  1.400.000
90%
90%
90%
90%
90%
$
$
$
$
$
    90.000
  180.000
  900.000
(  270.000)
    90.000
Total Alokasi pada Aktiva Bersih Dapat Diidentifikasi
Sisa Dialokasikan pada Goodwill
Total kelebihan biaya terhadap nilai buku yang diperoleh
$
$
$
990.000
3.900.000
4.890.000




Jurnal eliminasi untuk neraca konsolidasi, yang merupakan akun resiprokal dari Sand Co.
1.        Jurnal Investasi dan SHE
Kelebihan yang Belum Diamortisasi               $ 4.890.000
Saham Biasa-Sand. Co                                    $ 4.000.000
Tambahan Modal Disetor-Sand Co.               $ 1.000.000
Laba Ditahan-Sand Co.                                  $   900.000
Investasi pada Sand Co.                                           $ 10.200.000
Hak Minoritas                                                           $     590.000
2.        Jurnal mengalokasikan kelebihan yang belum diamortisasi pada tiap aktiva dan kewajiban dan pada goodwill
Persediaan                   $      90.000
Tanah                           $    180.000
Bangunan-bersih         $    900.000
Goodwill                      $ 3.900.000
Wesel Bayar                $     90.000
Peralatan-Bersih                                            $    270.000
Kelebihan yang Belum Diamortisasi $ 4.890.000




Sand Co. dan Perusahaan Anak
Kertas Kerja Neraca Konsolidasi
Per 31 Desember 20XX
Akun
Pilot Co.
Sand Co.
Penyesuaian dan Eliminasi
Neraca Konsolidasi
Debet
Kredit
Aktiva
Kas
Piutang-Bersih
Persediaan
Aktiva Lancar Lainnya
Tanah
Bangunan-Bersih
Peralatan-Bersih
Investasi pada Sand Co.
Goodwill
Kelebihan yang Belum Diamortisasi

$
$
$
$

$
$

$
$






1.300.000
700.000
900.000
   600.000

 1.200.000
 8.000.000

7.000.000
10.200.000

$
$
$
$

$
$

$
$






    200.000
    300.000
     500.000
     400.000
   
 600.000
  4.000.000

  2.000.000
-




$


$
$




$
$





90.000


180.000
900.000




3.900.000
4.890.000









$
$


$









270.000
10.200.000


4.890.000

$
$
$
$

$
$

$
$

$




1.500.000
1.000.000
1.490.000
1.000.000

1.980.000
12.900.000

8.730.000
-

3.900.000
-
Total Aktiva
$
29.900.000
$
 8.000.000




$
32.500.000
Kewajiban dan Ekuitas
Utang Usaha
Wesel Bayar
Saham Biasa-Pilot Co.
Tambahan Modal Disetor-Pilot Co.
Laba Ditahan-Pilot Co.
Saham Biasa-Sand Co
Tambahan Modal Disetor-Sand Co.
Laba Ditahan-Sand Co.
Hak Minoritas


$
$
$

$


$


2.000.000
 3.700.000
11.000.000

8.900.000*


 4.300.000


$
$







$

$


$

    
700.000
  1.400.000




 


4.000.000

  1.000.000


900.000



$







$

$


$



90.000







4.000.000

1.000.000


900.000


















$


















590.000


$
$
$
$

$










$


2.700.000
5.010.000
11.000.000
8.900.000

4.300.000
-
-

-






590.000
Total Passiva
$
29.900.000
$
8.000.000
$
15.950.000
$
15.950.000
$
32.500.000

2.        Efek Amortisasi pada Neraca Konsolidasi Setelah Akuisisi
Efek amortisasi kelebihan sebesar 4.890.000 pada neraca konsolidasi di atas didasarkan pada asumsi berikut:
Pendapatan tahun 20XY
Laba bersih Sand Co                                                               $    800.000
Pendapatan Pilot Co. termasuk pendapatan dari Sand Co.    $ 2.523.500
Dividen yang dibayar tahun 20XY
Sand Co                                                                                  $   300.000
Pilot Co                                                                                   $ 1.500.000
Amortisasi Kelebihan
·         Persediaan yang dinilai terlalu rendah dijual dalam tahun 20XY
Ø  Tanah yang dinilai terlalu rendah masih dimiliki oleh PT Sandang, tidak ada amortisasi
Ø  Bangunan yang dinilai terlalu rendah masa manfaat 45 tahun sejak 1 Januari 20XY
Ø  Peralatan yang dinilai terlalu tinggi masa manfaat 5 tahun sejak 1 Januari 20XY
Ø  Wesel bayar yang dinilai terlalu tinggi ditarik tahun 20XY
Ø  Goodwill diamortisasi selama 20 tahun
·           Perhitungan pendapatan dari Sand Co. :
Ekuitas pada laba bersih Sand Co ($ 800.000 x 90%)                 $ 720.000
Tambah : Amortisasi peralatan yang dinilai terlalu tinggi
($ 270.000 : 5)                                                                              $   54.000
Kurang : Amortisasi Kelebihan yang dialokasikan pada
Persediaan (dijual tahun 20XY)                                 $   90.000
Tanah
Bangunan ($ 900.000 : 45 tahun)                               $   20.000
Wesel Bayar (ditarik tahun 20XY)                             $   90.000
Goodwill ($ 3.900.000 : 20 Tahun)                             $ 195.000
Pendapatan dari Sand Co. tahun 20XY                                      $ 379.000
·           Laba Bersih =  Investasi awal + Pendapatan Investasi Sand Co. – Dividen yang Diterima dari Sand Co.
 =  $ 10.200.000 + $ 379.000 - $ 270.000 = $ 10.309.000
Akun
Kelebihan yang Belum Diamortisasi 31 Desember 20XX
Amortisasi 20XY
Kelebihan yang Belum Diamortisasi 31 Desember 20XY
Persediaan
Tanah
Bangunan
Peralatan
Wesel Bayar
Goodwill
$
$
$
$
$
$
90.000
  180.000
  900.000
  270.000
    90.000
3.900.000
$
$
$
$
$
$
    90.000
-
  20.000
  54.000
  90.000
195.000
$
$
$
$
$
$
90.000-
  180.000
  880.000
216.000
-   
3.705.000
Jumlah
$
4.890.000
$
341.000
$
4.549.000

Ayat jurnal kertas kerja yang diperlukan adalah :
1.        Mengeliminasi akun investasi dan ekuitas yang resiprokal, menimbulkan hak minoritas dan mencatat kelebihan yang belum diamortisasi


Kelebihan yang Belum Diamortisasi               $ 4.549.000
Saham Biasa-Sand. Co                                    $ 4.000.000
Tambahan Modal Disetor-Sand Co.               $ 1.000.000
Laba Ditahan-Sand Co.                                  $ 1.400.000
Investasi pada Sand Co.                                           $ 10.309.000
Hak Minoritas                                                           $     640.000
Catatan : Laba Ditahan naik dari $ 900.000 menjadi $ 1.400.000 (naik $ 500.000 dari Laba Bersih Sand Co. $ 800.000 dikurangi Dividen yang Dibayar sebesar $ 300.000).
2.        Mengalokasikan kelebihan yang belum diamortisasi pada aktiva yang dapat diidentifikasi dan goodwill
Tanah                                       $    180.000
Bangunan-bersih                     $    880.000
Goodwill                                  $ 3.705.000
Peralatan-Bersih                                            $    216.000
Kelebihan yang Belum Diamortisasi $ 4.549.000

3.16    ALOKASI HARGA BELI PADA TOTAL NILAI WAJAR PERUSAHAAN  ANAK
Dalam pembuatan kebijakan dan prosedur konsolidasi, ada kecenderungan memilih untuk mencatat aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi perusahaan anak pada nilai wajarnya pada saat penggabungan usaha selain goodwill, jika perusahaan induk memperoleh pengendalian melalui pembelian tunggal secara langsung. Akan tetapi, hanya goodwill yang betul-betul dibeli oleh perusahaan induk yang dicatat.
Sebagai ilustrasi, diasumsikan bahwa PT A memperoleh 60% kepemilikan PT B dengan harga $ 210.000 ketika nilai buku dan nilai wajar aktiva dan kewajiban PT B adalah sebagai berikut :
Akun
Nilai Buku
Nilai Wajar
Aktiva
Kas
Piutang
Persediaan
Aktiva Tetap-Bersih

Kewajiban dan Ekuitas
Utang
Modal Saham
Laba Ditahan

$
$
$
$
$

$
$
$
$

10.000
   60.000
120.000
280.000
470.000

230.000
200.000
40.000
470.000

$
$
$
$
$

$

  
 10.000
   60.000
150.000
300.000
520.000

230.000


Berdasarkan metode yang disukai di atas, nilai wajar PT B ditentukan dengan membagi harga beli dengan kepemilikan yang diperoleh, yaitu $ 350.000 ($ 210.000:60%). Nilai bersih dari aktiva bersih yang dapat diidentifikasi adalah $ $ 290.000 ($ 520.000 - $ 230.000) dan goodwill adalah $ 60.000. Akan tetapi goodwill yang benar-benar dibeli dan diakui hanya sebesar $ 36.000 ($ 60.000 x 60%). Jumlah tersebut dimasukkan dalam neraca konsolidasi yang disiapkan sesaat setelah penggabungan usaha:
Kas                                                                  $   10.000
Piutang                                                            $   60.000
Persediaan                                                       $ 150.000
Aktiva Tetap Bersih                                        $ 300.000
Goodwill                                                         $   36.000
Total Aktiva                                                $ 556.000
Utang                                                              $ 230.000
Aktiva Bersih                                  $ 326.000
Goodwill berdasarkan metode ini sama dengan goodwill yang dihitung berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum saat ini (PSAK atau GAAP di Amerika), yaitu biaya  $ 210.000 - (nilai wajar $ 290.000 x 60%) = $ 36.000, akan tetapi aktiva bersih yang dimasukkan dalam neraca konsolidasi lebih rendah $ 20.000. Jumlah yang dimasukkan dalam neraca konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum adalah :
Kas                                                                                          $   10.000
Piutang                                                                                    $   60.000
Persediaan ($ 120.000 + ($ 30.000 x 60%))                           $ 150.000
Aktiva Tetap Bersih ($ 280.000 + ($20.000 x 60%)               $ 300.000
Goodwill                                                                                 $   36.000
Total Aktiva                                                                        $ 536.000
Utang                                                                                      $ 230.000
Aktiva Bersih                                                          $ 306.000

3.17  PENYATUAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN ANAK
Metode penyatuan kepemilikan untuk penggabungan usaha digunakan dengan asumsi perusahaan-perusahaan yang bergabung, selain perusahaan penerbit, dibubaarkan.
Jika entitas yang bergabung lainnya tidak dibubarkan dalam suatu penyatuan kepemilikan, perusahaan penerbit mencatat saham yang diperoleh sebagai investasi pada nilai buku perusahaan anak untuk aktiva bersih yang disatukan. Pada kasus ini, hubungan induk anak dibentuk antara perusahaan penerbit (induk) dan perusahaan-perusahaan yang bergabung lainnya (perusahaan anak), dan laporan keuangan konsolidasi diperlukan untuk menggabungkan operasi entitas-entitas yang terpisah tersebut untuk pelaporan eksternal.
1.        Akuntansi Investasi pada Perusahaan Anak dalam Penyatuan Kepemilikan
Perusahaan induk (penerbit) mencatat investasinya pada perusahaan-perusahaan yang bergabung sebesar nilai buku aktiva tetap yang diperoleh pada perusahaan yang bergabung lainnya. Dalam pencatatan investasinya pada suatu perusahaan yang bergabung, perusahaan induk juga menggabungkan saldo labanya dengan saldo laba perusahaan yang bergabung lainnya tersebut dan menyesuaikan tambahan modal disetornya untuk merefleksikan modal disetor perusahaan yang disatukan.
Sebagai ilustrasi, PT ABC menerbitkan modal saham miliknya untuk memperoleh semua saham berhak suara yang beredar PT XYZ pada tanggal 1 Januari 20XX. Akun ekuitas sebelum penyatuan adalah sebagai berikut:

PT ABC
PT XYZ
Modal Saham, nominal $ 10
Tambahan Modal Disetor
Laba Ditahan
$
$
$
$
1.500.000
100.000
400.000
2.000.000
$
$
$
$
500.000
200.000
300.000
1.000.000

1.        Jika PT ABC menerbitkan 50.000 lembar saham, investasi dicatat
Investasi pada PT XYZ                      $ 1.000.000
Modal Saham PT ABC                                 $ 500.000
Tambahan Modal Disetor                             $ 200.000
Laba Ditahan                                                            $ 300.000
2.        Jika PT ABC menerbitkan 90.000 lembar saham, investasi dicatat
Investasi pada PT XYZ                      $ 1.000.000
Tambahan Modal Disetor                    $    100.000
Modal Saham                                                $ 900.000
Laba Ditahan                                                            $ 200.000

3.        Jika PT ABC menerbitkan 40.000 lembar saham, investasi dicatat
Investasi pada PT XYZ                      $ 1.000.000
Modal Saham PT ABC                                 $ 400.000
Tambahan Modal Disetor                             $ 300.000
Laba Ditahan                                                            $ 300.000

4.        Jurnal kertas kerja konsolidasi (mengeliminasi akun resiprokal)
Modal Saham PT ABC                                   $ 500.000
Tambahan Modal Disetor                    $ 200.000
Laba Ditahan                                       $ 300.000
Investasi pada PT XYZ                                $ 1.000.000

2.        Penyatuan Kepemilikan dengan Hak Minoritas
Saham-saham yang tidak diperoleh oleh perusahaan induk pada penggabungan secara penyatuan dipertanggungjawabkan sebagai hak minoritas.
Ilustrasi (berdasarkan data PT ABC dan PT XYZ di atas)
1.        Jika PT ABC di atas menerbitkan 50.000 lembar saham untuk memperoleh 90% saham berhak suara PT XYZ yang beredar, maka investasi dicatat
Investasi pada PT XYZ                      $ 900.000 ($ 1.000.000 x 90%)
Modal Saham PT ABC                                 $ 500.000
Tambahan Modal Disetor                             $ 130.000
Laba Ditahan                                                            $ 270.000
  ($ 300.000 x 90%)


2.        Jika PT ABC di atas menerbitkan 40.000 lembar saham untuk memperoleh 90% saham berhak suara PT XYZ yang beredar, maka investasi dicatat
Investasi pada PT XYZ                      $ 900.000 ($ 1.000.000 x 90%)
Modal Saham PT ABC                                 $ 400.000
Tambahan Modal Disetor                             $ 230.000
Laba Ditahan                                                            $ 270.000
  ($ 300.000 x 90%)
3.        Akuisisi Hak Minoritas
Walaupun tidak disebutkan secara eksplisit dalam PSAK No. 22, perusahaan-perusahaan tidak diperkenankan menggunakan metode penyatuan untuk akuisisi saham yang dimiliki oleh hak minoritas. Jika PT ABC memperoleh sisa saham yang beredar PT XYZ setelah pelaksanaan penggabungan usaha, maka akuisisi tersebut tidak dipertanggungjawabkan sebagai suatu penyatuan kepemilikan, bahkan jika transaksi tersebut dilaksanakan melalui pertukaran saham.
Meskipun bukan merupakan penggabungan usaha, akuisisi saham tambahan tersebut dipertanggungjawabkan berdasarkan metode pembelian, dan transaksi tersebut dicatat pada nilai wajarnya. Hasilnya adalah revaluasi 10% aktiva bersih PT XYZ.

3.18  LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
Laporan arus kas konsolidasi disiapkan dari laporan laba rugi konsolidasi dan neraca konsolidasi, bukan dari laporan keuangan terpisah induk dan perusahaan anak. Dengan sedikit pengecualian, persiapan laporan arus kas konsolidasi memerlukan analisis dan prosedur sama seperti digunakan dalam menyiapkan laporan arus kas untuk entitas terpisah, baik metode langsung maupun tidak langsung yang selama ini dipelajari.
Yang perlu mendapat perhatian adalah, pendapatan hak minoritas adalah peningkatan arus kas dari aktivitas operasi karena pendapatan hak minoritas meningkatkan aktiva dan kewajiban konsolidasi dengan cara yang sama dengan laba bersih konsolidasi. Dividen hak minoritas juga dikurangkan bersama-sama dengan dividen hak mayoritas dalam pelaporan arus kas dari aktivitas pendanaan.
Jika perusahaan menggunakan metode tidak langsung, pendapatan dari ekuitas investi meningkatkan pendapatan tanpa meningkatkan kas karena peningkatan tersebut direfleksikan dalam akun investasi. Sebaliknya, dividen yang diterima dari ekuitas investi meningkatkan kas tetapi tidak mempengaruhi pendapatan karena penurunan tersebut direfleksikan dalam akun investasi. Jumlah bersih dari pos-pos ini (perubahan dalam akun investasi) dikurangkan dari (atau ditambahkan pada) laba bersih dalam bagian “arus kas dari aktivitas operasi” pada laporan arus kas. Kelebihan dividen yang diterima terhadap pendapatan ekuitas akan dirtambahkan.
Jika pelaporan arus kas dari aktivitas operasi menggunakan metode langsung, dividen yang diterima dari ekuitas investi dilaporkan secara langsung sebagai arus kas dari aktivitas operasi tanpa adanya masalah seperti yang terdapat dalam penggunaan metode tidak langsung.

3.19  PENGUNGKAPAN DALAM LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Menurut PSAK No. 4, paragraph 28, pengungkapan berikut harus disajikan dalam catatan atau laporan keuangan konsolidasi:
a)        Daftar anak perusahaan (yang signifikan), yang antara lain mencakup: nama anak perusahaan, tempat domisili, bidang usaha dan persentase pemilikan dan persentase hak suara (apabila berbeda dengan persentase, pemilikan);
b)        Alasan untuk tidak mengkonsolidasikan anak perusahaan, sebagaimana diatur pada paragraph 20;
c)        Sifat hubungan antara induk perusahaan dan anak perusahaan yang menyebabkan induk perusahaan dapat melakukan pengendalian terhadap anak perusahaan meskipun hak suara induk perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung, 50% atau kurang; dan
d)       Pengaruh dari akuisisi dan penjualan atau pengalihan penyertaan pada anak perusahaan terhadap posisi keuangan dan hasil usaha konsolidasi tahun berjalan dan tahun sebelumnya.

BAB IV
PENUTUP

4.1                              KESIMPULAN
Laporan keuangan konsolidasi biasanya diperlukan untuk penyajian yang wajar posisi keuangan dan hasil-hasil operasi dari suatu perusahaan induk dan perusahaan anak. Laporan keuangan konsolidasi bukan hanya merupakan penjumlahan akun-akun laporan keuangan perusahaan induk dan perusahaan anak. Jumlah resiprokal dieliminasi, dan hanya jumlah nonresiprokal yang digabung dan dimasukkan dalam laporan konsolidasi. Akun investasi pada perusahaan anak dan ekuitas pemegang saham perusahaan anak dieliminasi dalam penyiapan laporan keuangan konsolidasi karena akun-akun tersebut resiprokal, keduanya mewakili aktiva bersih perusahaan anak. Transaksi-transaksi penjualan, peminjaman, dan sewa guna usaha antara perusahaan induk dan perusahaan anak juga mengakibatkan jumlah resiprokal yang harus dieliminasi dalam proses konsolidasi.
Jumlah ekuitas pemegang saham yang tampak dalam neraca konsolidasi adalah jumlah ekuitas pemegang saham dari perusahaan induk kecuali ekuitas hak minoritas, yang mungkin dilaporkan sebagai bagian terpisah di dalam atau di luar ekuitas pemegang saham yang dikonsolidasikan. Laba bersih konsolidasi adalah pengukuran pendapatan bagi para pemegang saham perusahaan induk. Setiap pendapatan yang menjadi hak pemegang saham minoritas adalah suatu pengurang dalam menentukan laba bersih konsolidasi.
Metode penyatuan kepemilikan digunakan untuk penggabungan dengan cara pertukaran saham. Jika hanya perusahaan penerbit yang tetap beroperasi, akuntansinya akan mudah seperti penjelasan terdahulu. Jika perusahaan-perusahaan yang bergabung tetap beroperasi sebagai entitas-entitas hukum yang terpisah, perusahaan-perusahaan tersebut dipertanggungjawabkan sesuai dengan prosedur induk anak dengan amandemen sebagai berikut:
1.        Perusahaan induk/ penerbit mencatat investasi pada perusahaan anak pada nilai bukunya. Saham yang diterbitkan dikreditkan sebesar nilai nominal saham yang diterbitkan, saldo laba digabung jika memungkinkan dan tambahan modal disetor ditambahkan atau dikurangi untuk mempertanggungjawabkan perbedaan antara nilai nominal saham yang diterbitkan dan modal disetor perusahaan yang bergabung lainnya
2.        Maksimum saldo laba yang dapat digabung dengan saldo laba perusahaan induk sama dengan persentase kepemilikan induk dikalikan dengan saldo laba perusahaan anak.
3.        Penghasilan perusahaan-perusahaan yang bergabung pada tahun dilaksanakan penggabungan disatukan seluruhnya.
Metode ekuitas digunakan untuk mempertanggungjawabkan investasi pada perusahaan-perusahaan anak yang disatukan. Jika metode ekuitas diterapkan secara benar, akun investasi perusahaan induk akan sama dengan ekuitas tercatat perusahaan anak, pendapatan perusahaan induk akan sama dengan pendapatan konsolidasi (hasil penyatuan), dan saldo akun ekuitas induk perusahaan akan sama dengan saldo ekuitas konsolidasi (hasil penyatuan). Persamaan-persamaan ini dibentuk pada tahun dimana penyatuan dilaksanakan. Pada tahun selanjutnya, perusahaan induk memepertanggungjawabkan investasinya pada perusahaan anak yang disatukan dengan cara yang sama seperti untuk perusahaan anak yang dibeli, dan prosedur konsolidasinya sama seperti prosedur untuk perusahaan anak yang dibeli.
Laporan arus kas konsolidasi disiapkan dari laporan laba rugi konsolidasi dan neraca konsolidasi, bukan dari laporan keuangan terpisah induk dan perusahaan anak. Dengan sedikit pengecualian, persiapan laporan arus kas konsolidasi memerlukan analisis dan prosedur sama seperti digunakan dalam menyiapkan laporan arus kas untuk entitas terpisah, baik metode langsung maupun tidak langsung yang selama ini dipelajari.
Yang perlu mendapat perhatian adalah, pendapatan hak minoritas adalah peningkatan arus kas dari aktivitas operasi karena pendapatan hak minoritas meningkatkan aktiva dan kewajiban konsolidasi dengan cara yang sama dengan laba bersih konsolidasi. Dividen hak minoritas juga dikurangkan bersama-sama dengan dividen hak mayoritas dalam pelaporan arus kas dari aktivitas pendanaan.

4.2  SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami. Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.
DAFTAR PUSTAKA

Beams, Floyd A and Amir Abadi Jusuf. 2004. Akuntansi Keuangan Lanjutan di Indonesia, Buku Satu Edisi Revisi. Salemba Empat: Jakarta.
Beams, Floyd A, John A. Brozovsky, dan Craig D. Shoulders. 2000. Akuntansi Lanjutan Edisi Tujuh. Terjemahan oleh Kaharudin. 2002. Jakarta: PT Prehallindo.
Baker, Richard E. Valdean C. Lembke, dan Thomas E. King. 2010. Akuntansi Keuangan Lanjutan (Perspektif Indonesia). Terjemahan oleh Amir A. Yusuf, Sylvia Veronica, Etty R. Wulandari dan Dwi Martani. 2013. Jakarta: Salemba empat
Karyawati, Golrida. 2011. Akuntansi Keuangan Lanjutan Edisi IFRS. Jakarta: Erlangga.
Beams, Floyd A., Advanced Accounting, Fifth Edition, New Jersey, Prentice Hall-Inc.,
1992.
Boastman, James R., Charles H. Griffin, Don W. Vickrey dan Thomas H. Williams.,
Advanced Accounting, Seventh Edition, Richard D. Irwin Inc., 1994.
Daryono, Rusdi, Penerapan PSAK No.4, 15 dan 22 Dalam Penyusunan Laporan
Keuangan Konsolidasi, Makalah Konvensi Nasional Akuntansi III, Semarang,
September 1996.
Fischer, Paul M., William James taylor, dan J. Arthur Leer, Advanced Accounting, Third
Edition, South Western Publishing Co., Cincinnati Ohio, 1996.
Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No.4 “Laporan Keuangan Konsolidasi”, Ikatan
Akuntan Indonesia, 1994.
Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi (Akhmad Riduwan) 115
Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No.15 “Akuntansi Investasi Pada Perusahaan
Asosiasi”, Ikatan Akuntan Indonesia, 1994.
Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No.22 “Akuntansi Penggabungan Usaha”, Ikatan
Akuntan Indonesia, 1994.
Schroeder, Richard G., Myrthe Clork dan Levin D. McCullers, Accounting Theory, Text
and Readings, John Wiley & Sons, Inc., New York, 1991
www.google.com



4 komentar:

  1. Nama ..... jayachandra fadhlan
    Negara .... indonesia
    W / S ......... + 62 821-3272-6591
    email ...... (jayachandrafadhlan@gmail.com)

    Nama saya jayachandra fadhlan,
    dari Indonesia Saya seorang perancang busana dan saya ingin menggunakan media ini untuk memberi tahu semua orang agar berhati-hati dalam mendapatkan pinjaman di internet, begitu banyak pemberi pinjaman di sini untuk mempercayai orang. Terima kasih dengan hasil hasil jerih payah Anda, saya meminta pinjaman untuk sekitar Rp900.000.000 wanita di Malaysia dan saya kehilangan sekitar 29 juta tanpa mengambil pinjaman, saya membayar hampir 29 juta masih saya tidak mendapatkan pinjaman dan bisnis saya tentang macet karena hutang. Saat saya mencari perusahaan pinjaman yang dapat diandalkan, saya melihat iklan online lainnya dan nama perusahaan itu adalah PERUSAHAAN PINJAMAN EKSOTIK. Saya kehilangan 15 juta bersama mereka dan sampai hari ini, saya belum pernah menerima pinjaman yang saya usulkan. Teman baik saya yang disetujui pinjaman juga menerima pinjaman, memperkenalkan saya ke perusahaan yang dapat dipercaya di mana MRS. KARINA bekerja sebagai manajer cabang, dan saya meminta pinjaman sebesar Rp900.000.000 dan mereka meminta kredensial saya, dan setelah itu mereka menyelesaikan meminta persetujuan saya, pinjaman yang disetujui untuk saya dan saya pikir itu hanya memperbolehkan, dan memungkinkan ini membuat saya kehilangan uang, tetapi saya terpana. Dapatkan saya pinjaman dalam waktu kurang dari 24 jam dengan bunga 2% tanpa Jaminan. Saya sangat senang karena ALLAH menggunakan teman saya yang menghubungi mereka dan memperkenalkan saya kepada mereka dan karena saya selamat membuat bisnis saya melambung tinggi di udara dan dilikuidasi dan sekarang bisnis saya terbang tinggi di Indonesia dan tidak ada yang akan mengatakannya. membahas tentang mode perusahaan. Jadi saya perlu semua orang yang tinggal di Indonesia dan negara lain membutuhkan pinjaman untuk satu tujuan atau yang lain untuk membeli MRS. KARINA melalui email: (karinarolandloancompany@gmail.com) atau hanya whatsapp +1(585)708-3478 .... Anda masih dapat menghubungi saya jika Anda meminta informasi lebih lanjut melalui email: (jayachandrafadhlan@gmail.com) atau whatsapp + 62 821-3272-6591, Terima kasih lagi untuk membaca kesaksian saya, dan semoga ALLAH terus memberkati kita dan memberi kita umur panjang dan sejahtera.

    Perusahaan ..... karina roland perusahaan pinjaman
    W / S ...... + 1 (585) -708-3478
    email ...... (karinarolandloancompany@gmail.com)

    BalasHapus
  2. Salam ..... Harap Anda semua harus membaca apa yang saya katakan ....
    Biarkan saya perkenalkan dulu diri saya, Nama saya Adhityas Kripsiani, saya berasal dari kota Bandung, saya bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan di Yogyakarta.

    Keinginan saya dan impian tertinggi saya adalah ingin memiliki bisnis atau toko sendiri, tetapi jika Anda hanya mengandalkan gaji Anda, mungkin butuh waktu yang sangat lama di mana biaya sewa dan anak-anak yang telah terakumulasi hanya akan lebih sulit dan jeritan panjang tidak akan terwujud
    Saya mencoba "membuka internet dan saya melihat tulisan orang-orang sukses yang dibantu oleh seorang ulama dari sana saya mencoba untuk menghubunginya, pada awalnya saya terus mengirim sms sampai saya mendapat balasan dari perusahaan yang merupakan awal kesuksesan saya. Jika Anda ingintoget cara mudah untuk SOLUSI MUDAH, CEPAT MEMBAYAR HUTANG ANDA, DAN MASALAH EKONOMI LAINNYA, TANPA KEBUTUHAN RITUAL, CEPAT DLL. melalui bantuan dalam menarik lebih banyak dana oleh ulama di kepala sekolah asrama shohibul Qur'an, dan akhirnya saya mencoba menghubungi Perusahaan Pinjaman Rebacca Alma dengan kompensasi yang sama untuk impian saya dan untuk membayar utang, terima kasih Tuhan kepada Tuhan yang maha kuasa melalui bantuannya. Sekarang saya membuka usaha distribusi di Bandung.
    Sekali lagi saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada Irlina Tuty Sartika untuk merujuk saya ke perusahaan pinjaman tempat saya mencapai impian saya sekarang.
    Hubungi ibu yang baik REBACCA ALMA LOAN COMPANY melalui emailnya rebaccaalmaloancompany@gmail.com. Silakan untuk penjelasan lebih rinci. Anda juga dapat menghubunginya melalui Whatsapp +14052595662
    Anda mungkin ingin mengajukan pertanyaan, hubungi saya melalui email saya adhityaskripsiani@gmail.com.

    Anda juga dapat menghubungi wanita yang merujuk saya ke perusahaan pinjaman yang sah ini Mrs. irlinatutysartika15@gmail.com
    Anda tidak perlu ragu atau tertipu dan dikejar-kejar oleh hutang lagi, sekarang saya membagikan pengalaman yang saya rasakan dan buktikan. Semoga bermanfaat.

    BalasHapus
  3. NAMA SAYA ........... RIKRIK BUDIANTI,
    NEGARA ............ INDONESIA
    KOTA ..................... BANDUNG, JAWA BARAT
    PINJAMAN PINJAMAN ...... Rp150.000.000,00
    EMAIL SAYA ........... rikrikbudianti27@gmail.com

    Kabar baik, kabar baik, kabar baik
    Nama saya RIKRIK BUDIANTI, warga negara Indonesia. Saya telah scammed oleh 3 pemberi pinjaman internasional yang berbeda di internet, semua setuju untuk memberi saya pinjaman, saya kehilangan uang yang saya peroleh dengan susah payah. Suatu hari, ketika menjelajah melalui internet dan tanpa daya saya menemukan kesaksian dari seorang wanita bernama EINNA FAIZ, yang juga ditipu oleh pemberi pinjaman kredit palsu, tetapi akhirnya dihubungkan dengan perusahaan pemberi pinjaman yang sah bernama KARINA ELENA ROLAND LOAN COMPANY di mana ia mendapatkan pinjamannya . Saya memutuskan untuk menghubungi perusahaan pinjaman yang sama dan kemudian menceritakan kepada mereka kisah saya tentang bagaimana saya dibohongi oleh 3 pemberi pinjaman yang berbeda. Saya menjelaskan kepada perusahaan melalui email dan mereka meyakinkan saya bahwa saya memberikan pinjaman di perusahaan dan juga mengatakan kepada saya bahwa saya telah membuat keputusan yang tepat untuk menghubungi mereka. Saya mengisi akun kredit dan menyimpan semua yang meminjam dari saya dan kepada Tuhan kemuliaan saya mendapat pinjaman sebesar Rp150.000.000 dari perusahaan besar ini, Dikelola oleh MRS. KARINA ROLAND, dan di sini saya sangat bermanfaat karena KARINA ELENA ROLAND LOAN COMPANY telah mengubah hidup saya, jadi saya berjanji pada diri sendiri bahwa saya akan terus bersaksi di internet tentang bagaimana saya mendapat pinjaman. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman, Anda harus menghubungi KARINA ROLAND
    via atau whatsapp (karinarolandloancompany@gmail.com) +1585 708-3478 dan ikuti aturan, karena saya setuju Anda mendapatkan pinjaman dalam waktu kurang dari 24 jam. Anda masih dapat menghubungi saya melalui email jika Anda meminta bantuan tentang bagaimana saya mendapat pinjaman (rikrikbudianti27@gmail.com).

    PERUSAHAAN PINJAMAN ROLAND KARINA ELENA
    WHATSAPP ONLY ........ +1585 708-3478
    NAMA FACEBOOK ......... KARINA ELENA ROLAND
    EMAIL ......... KARINAROLANDLOANCOMPANY@GMAIL.COM

    BalasHapus
  4. Sungguh menakjubkan ketika saya berpikir bahwa semuanya sudah selesai dengan saya, nama saya Susan Garcia, dari Filipina, Mrs. Karina ROLAND datang untuk menyelamatkan saya hidup saya. Saya sangat berhutang budi kepada orang-orang yang saya pinjam dari geng melawan saya dan kemudian menangkap saya sebagai hasil dari hutang saya. ditahan selama berbulan-bulan masa perlombaan diberikan kepada saya ketika saya dipulangkan dan dilepaskan untuk pergi dan menghasilkan uang untuk melunasi semua hutang yang saya terima sehingga saya diberitahu bahwa ada pemberi pinjaman yang sah secara online sehingga saya harus mencari melalui blog yang saya selingkuh sebelumnya tetapi ketika saya menemukan KARINA ELENA ROLAND LOAN COMPANY, Tuhan mengarahkan saya ke iklannya di sebuah blog karena ketertarikan saya pada itu benar-benar sebuah mukjizat mungkin karena Tuhan telah melihat bahwa saya memiliki banyak penderitaan karena itu ia mengarahkan saya kepadanya. Jadi saya mengajukan permohonan dengan antusias setelah beberapa jam pinjaman saya disetujui oleh Dewan dan dalam 24 jam saya dikreditkan dengan jumlah persis yang saya maksudkan untuk semua ini tanpa jaminan tambahan Pinjaman Pribadi saat saya berbicara dengan Anda sekarang saya bisa bersihkan semua hutang saya dan sekarang saya memiliki supermarket sendiri, saya tidak perlu bantuan orang lain sebelum saya memberi makan atau mengambil keuangan, apa pun keputusan saya tidak ada urusan dengan Polisi, saya sekarang seorang wanita yang mandiri. Anda ingin mengalami kemandirian finansial seperti saya, silakan hubungi Ibu melalui email perusahaan: (karinarolandloancompany@gmail.com) atau whatsapp +15857083478 Anda tidak dapat memperdebatkan kenyataan bahwa di dunia yang sulit ini Anda memerlukan seseorang untuk membantu Anda mengatasi perputaran keuangan di perusahaan Anda. Hidup dengan satu atau lain cara, jadi saya memberi Anda mandat untuk mencoba dan menghubungi Mrs.KARINA ROLAND di alamat di atas sehingga Anda dapat mengatasi krisis keuangan dalam hidup Anda. Anda dapat menghubungi saya melalui email berikut: (garciasusan113@gmail.com)) Selalu bersikap positif dengan Mrs. KARINA ROLAND dia akan melihat Anda melalui semua tantangan keuangan Anda dan kemudian memberi Anda tampilan keuangan baru dan kebebasan untuk mengatasi semua kekhawatiran Anda.

    BalasHapus